NOVA.id – Bukan hanya kanker serviks atau payudara yang mengintai perempuan.
Namun juga penyakit Multiple Sclerosis (MS)
Multiple Sclerosis adalah penyakit autoimun penyakit autoimun langka yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang, MS umum disebut sebagai “silent disease”.
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan myelin atau selubung pelindung saraf, oleh sistem kekebalan tubuh. Kerusakan pada myelin menyebabkan hubungan antara otak dan bagian tubuh lainnya terganggu.
Soal apa penyebab pastinya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun diketahui bahwa MS lebih banyak ditemukan pada individu dengan rentang usia antara 20-40 tahun (usia produktif) dan dua kali lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan pria.
Bahkan data dari Merck Indonesia mengatakan bahwa 80 persen pasien MS yang terdiagnosa di Indonesia adalah perempuan. Kenapa?
“Ada beberapa faktor yang memicu, satu faktor lingkungan bahwa daerah katulistiwa itu lebih aman daripada yang subtropik. Jadi bisa terkait paparan terhadap sinar matahari dan vitamin D. Mungkin perempuan memang lebih indoor, lebih jarang keluar. Mungkin itu salah satu faktornya,” ujar Dr. dr. Rocksy Fransisca V Situmeang, Sp.N, Neurologist Siloam Hospitals Lippo Village pada NOVA.
“Lalu ada faktor infeksi, ada beberapa penelitian menunjukan bahwa infeksi seperti klamidia banyak menyerang perempuan itu berisiko memunculkan MS. Jadi semua masih dalam scoop yang belum pasti tapi sudah menjadi marker. Lalu soal hormon, sistem imun, dan sebagainya,” lanjutnya saat acara kolaborasi PT Merck Tbk (Merck) dan Siloam Hospitals Lippo Village (Siloam Hospitals), di Jakarta, Selasa 28 Mei 2024.
Lantas, apa saja gejala Multiple Sclerosis yang sering terlihat?
Gejala Multiple Sclerosis memiliki kemiripan dengan kondisi medis lain, dan dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Bahkan dapat datang dan pergi, atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Betharia Sonata Masuk Rumah Sakit, Kenali Gejala Stroke yang Sering Disepelekan Ini