Tips Menghindari Jebakan FOMO demi Masa Depan Eksis dan Sejahtera

By Content Marketing ADV, Kamis, 6 Juni 2024 | 12:52 WIB
Ilustrasi dana pensiun untuk hari tua (DOK. Shutterstock)

Agenda yang digelar pada Jumat (31/5/2024) ini merupakan hasil kolaborasi antara Nova dengan penyedia asuransi MSIG Life dan platform manajemen keuangan PINA agar perempuan lebih #PintarAturUang.

Financial Planner PINA Yosephine P Tyas selaku pembicara dalam webinar tersebut mengatakan, ada lima cara yang perlu diikuti kaum hawa agar lepas dari jeratan FOMO. Berikut tipsnya.

  1. Perdalam literasi keuangan

Pelajari tentang dasar-dasar keuangan, seperti perencanaan arus keuangan (budgeting), menabung, dan berinvestasi.

“Selalu catat arus keluar dan masuk uang. Untuk tabungan, usahakan menabung sebanyak 20 persen setiap bulan. Ini harus konsisten,” ujarnya.

Khusus untuk investasi, pastikan bahwa instrumen investasi yang digunakan memiliki risiko yang rendah, diawasi lembaga keuangan, serta bukan usaha ilegal atau abal-abal.

“Tidak ada investasi yang membuat nasabah cepat kaya. Jadi, jangan tergiur iming-iming orang lain. Pastikan untuk mengecek legalitas investasi terlebih dahulu,” tambahnya.

  1. Tentukan tujuan keuangan

Tetapkan tujuan keuangan yang jelas dan terukur agar tetap fokus dan termotivasi. Menurutnya, masa pensiun harus menjadi tujuan utama bagi semua perempuan, baik lajang maupun berkeluarga.

“Masa pensiun itu pasti. Pertama, tentukan dulu kapan umur pensiun. Lalu, tentukan dana yang ingin dikumpulkan dan berapa uang yang ingin disimpan per bulannya,” terang Yosephine.

  1. Membuat rencana keuangan

Setelah tujuan keuangan dibuat, lanjutkan dengan memproyeksikan dana yang dimiliki. Misalkan, seseorang ingin memiliki dana pensiun sebesar Rp 5 miliar di usia 55 tahun.

Untuk memiliki uang sebanyak ini, tentukan kapan usia menabung dan berapa pendapatan saat ini. Untuk usia 30 tahun dengan gaji Rp 10 juta, dana tabungan yang harus disisihkan adalah Rp 4,4 juta per bulan.

“Saat menghitung, jangan lupa memasukan inflasi per tahun sebagai acuan perhitungan. Apabila kantor menyediakan BPJS Tenaga Kerja dan Hari Tua, usahakan untuk tidak mencairkan dana ini setelah resign. Jadi, kita punya tabungan tambahan,” tegasnya.

Baca Juga: Asupan Nutrisi Maksimal untuk Si Kecil Hadapi Stunting Gak Mahal, Kok!