- Perubahan kemampuan penglihatan yang terjadi secara tiba-tiba.
- Penurunan berat badan yang terjadi mendadak.
Bila mendapati gejala kanker pada anak ini, sebaiknya orangtua segera memeriksakan buah hati ke dokter untuk segera mengetahui pasti apa penyebabnya.
Pengobatan Kanker Anak
Lantas, apa saja pengobatan kanker anak? Selain memastikan gejala melalui pemeriksaan, observasi, dan wawancara, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan x-ray atau tes lainnya. Bila memang ada benjolan tidak normal atau tumor, dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk menentukan keganasannya. Bila ternyata positif, pengobatan kanker anak akan dilakukan berdasarkan tipe dan stadium kanker tersebut.
(Baca: Cobaan Terberat Marcella Zalianty: Dokter Bilang Risikonya Kematian(1))
Pengobatan kanker pada anak meliputi operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. Selain itu, terdapat beberapa jenis obat antikanker, yaitu kelompok alkaloid vinca, antimetabolit, antibiotik, enzim, dan miscellaneous agent. Menurut situs dharmais.co.id, obat ini bisa ditelan atau disuntikkan ke dalam pembuluh darah, otot, di bawah kulit, di ruang antara dua ruas tulang belakang, atau langsung ke organ tubuh yang terkena kanker.
Kanker yang berkembang cepat membuat kemoterapi lebih ampuh. Tubuh anak mampu menerima dosis kemoterapi yang lebih tinggi sehingga efektivitas pengobatan memiliki peluang lebih besar. Akan tetapi, efek samping pengobatan biasanya membuat dokter lebih hati-hati melakukan pengobatan kanker anak ini.
Bicara soal pengobatan kanker anak, dalam dunia medis dikenal istilah 5 year survival rate atau harapan hidup lima tahun. Tingkat kesembuhan ini didasarkan pada kondisi, usia, tipe kanker, lokasi kanker, pengobatan yang telah dilakukan dan respons kanker pada pengobatan tersebut.
Soca Husein