Petakan Potensi Unggul Si Kecil Demi Impian Besarnya! (1)

By nova.id, Kamis, 26 Maret 2015 | 22:00 WIB
Petakan Potensi Unggul Si Kecil Demi Impian Besarnya! 1 (nova.id)

TabloidNova.com - Dalam diri seorang anak, kata pengamat parenting yang akrab disapa Ayah Edy, tidak ada yang namanya kekurangan atau kejelekan.

"Semua yang ada pada diri anak adalah kelebihan dan kebaikan. Semua itu adalah modal dasar untuk masa depan sang anak. Semua itu adalah 'peta' sang anak," tutur Edy seraya menambahkan, "Peta anak ini merupakan perilaku atau sifat-sifat dasar anak."

Setiap anak, lanjut Edy, memiliki sifat dasar yang berbeda-beda. Berdasarkan sebuah teori personality, sifat manusia terbagi ke dalam empat kelompok. Yakni Sanguinis (Promotor), Koleris (Controller), Flegmatis (Facilitator), dan Melankolis (Analitical).

"Sebagai orangtua, sebaiknya mengetahui anak Anda cenderung memiliki sifat yang mana. Dengan mengetahui sifat dasar anak, orangtua akan bisa lebih mudah menangani anak, sekaligus membaca minat yang paling diinginkan anak. Apakah anak nantinya lebih suka terjun ke dunia seni atau sains," papar Edy.

Seiring waktu anak akan mulai memperlihatkan kecenderungan minatnya. Kendati di usia balita anak masih belum fokus dengan minat tertentu, namun ada baiknya orangtua sesekali bertanya apa yang menjadi mimpi dan cita-cita anaknya. Di situlah orangtua sebaiknya mulai memetakan potensi unggul anak demi cita-cita dan mimpi besarnya.

"Anak usia 4-5 tahun adalah masa dia mengeksplorasi segala hal. Ketika ditanya apa cita-cita dan mimpinya, anak di usia ini cenderung masih memberi jawaban yang berubah-ubah. Namun ketika anak sudah menginjak usia remaja atau sekitar 13 tahun, biasanya dia sudah mulai menunjukkan potensinya, dan tahu apa mimpinya dan cita-citanya," terang Edy.

Uniknya, lanjut Edy, apa yang dicita-citakan oleh anak usia 13 tahun akan sangat berpengaruh pada kehidupannya di masa mendatang. Sehingga, jangan sampai anak menyesal setelah usia 40-50 tahun baru menyadari apa yang menjadi potensi unggulnya di masa kanak-kanak dan yang sebenarnya paling diinginkan dalam hidupnya selama ini.

Untuk itu, Edy menyarankan, orangtua idealnya memetakan potensi unggul anak demi cita-cita dan mimpi besarnya. 

(BERSAMBUNG)

Intan Y. Septiani