Tipe Pembelanja yang Manakah Anda?

By nova.id, Sabtu, 6 Mei 2017 | 08:15 WIB
Tipe Pembelanja yang Manakah Anda (nova.id)

TabloidNova.com - Berbelanja barang yang diinginkan tentu akan menambah kebahagiaan seseorang. Tetapi tidak sedikit juga orang yang merasa menyesal setelah membeli barang tersebut. Ini karena mereka membeli sesuatu karena menuruti keinginan saja, padahal tidak membutuhkan.

Dari pengalaman seperti itu, kita jadi tahu ternyata ada tipe pembelanja yang berbeda-beda. Inilah tujuh tipe pembelanja yang kita ketahui. Tipe pembelanja yang manakah Anda ?

Tipe tukang nawar Pembelanja yang suka dengan harga murah akan jarang terlihat di mall, kecuali saat sedang ada penurunan harga. Mereka tidak akan pernah membeli kecuali harga sudah dikurangi secara maksimal. Jika tidak, mereka akan kembali beberapa minggu kemudian untuk memeriksanya kembali. Jika tidak ada diskon atau sale, mereka lebih suka berbelanja di tempat-tempat yang memungkinkan mereka untuk menawar harga.

Tipe pembanding harga Tipe pembelanja ini tidak akan puas sebelum membandingkan harga di beberapa tempat, termasuk di toko-toko online. Setelah yakin menemukan harga yang terbaik, dan barang yang cocok untuk anggaran mereka, barulah mereka akan mengeluarkan uang. Tidak heran, mereka akan menghabiskan waktu begitu lama untuk meneliti setiap merek dan model dari produk yang mereka sukai. Ada yang menyebut tipe pembelanja ini sangat hemat, tapi mereka sendiri menganggap mereka adalah pembelanja yang cerdas.

Tipe ogah rugi Prinsipnya, tidak ada harga tetap untuk pembelanja ini. Mereka tidak pernah membayar sesuai harga yang tertera tanpa mencoba untuk menawar terlebih dahulu, terlepas dari betapa murahnya barang tersebut. Tujuan mereka dalam hidup adalah memenangkan pertempuran dengan setiap staf penjualan yang mereka temui. Bila ada paket bonus untuk pembelanjaan tertentu, di mana mereka sebenarnya tak memenuhi syarat, mereka akan berusaha untuk bernegosiasi sedemikian rupa sehingga mendapatkan hal yang sama.

Tipe pelanggan setia Mereka yang pelanggan setia pada toko yang itu-itu saja tidak pernah berkeinginan untuk meninggalkan kebiasaan membeli semua kebutuhannya dari toko yang sama. Para karyawan toko biasanya sudah mengenal namanya dengan baik, barang apa yang diperlukan, maupun kebiasaan-kebiasaannya. Sebaliknya, pembelanja setia ini juga akan mempromosikan semua kebaikan toko tersebut pada orang lain tanpa diminta. Pendek kata, jika toko ini tiba-tiba tutup, efeknya akan sama seperti kehilangan anggota keluarga dekat.

Tipe menyesal belakangan Mereka inilah pembelanja yang tidak berpikir dua kali saat berbelanja, tetapi begitu tiba di rumah mereka akan menyesali dua pertiga dari barang yang mereka beli. Boleh dibilang mereka tipe yang paling tidak tegas di antara semua tipe. Karena begitu menyadari apa kekurangan barang yang mereka beli, semuanya akan tampak salah. Entah itu ukurannya yang kurang pas, warnanya, atau gayanya. Mereka menutupi kelemahan mereka saat membuat keputusan, dengan menyalahkan barang yang dibeli. Kadang-kadang, kesalahan kecil saja dijadikan alasan untuk menukar barang atau mengembalikannya sama sekali.

Tipe impulsif Dorongan untuk membeli seringkali membuat pembelanja ini mengesampingkan masalah harga. Cukup melihat barangnya sekali, dan merasa ingin membeli, mereka pun langsung membelinya. Nyatanya mereka tidak selalu membutuhkan apa yang mereka beli, apalagi dengan harga yang di luar budget. Tetapi mereka selalu berpikir, kapan lagi mereka akan menemukan barang branded yang didiskon sebesar sekarang? Mereka merasa rugi berat jika tidak mengambil kesempatan itu.

Tipe asal bermerek Tidak peduli apa barangnya, tipe pembeli ini tidak akan membelinya kecuali benda tersebut bermerek. Mereka rela membayar lebih mahal untuk sebuah produk hanya karena mereknya, dan sangat gemar memamerkan harganya. Selain itu, mereka merasa harus membeli karena barang tersebut merupakan tren terbaru dari desainer terkenal, terlepas mereka cocok memakainya atau tidak.

Wikkyanto/Female First