Tips Menjalani Usaha Busana Seragam Kantor

By nova.id, Jumat, 5 Desember 2014 | 09:56 WIB
Tips Menjalani Usaha Busana Seragam Kantor (nova.id)

TabloidNova.com - Mungkin sebagian dari Anda tidak mengetahui bahwa selain industri garmen busana siap pakai dan busana hijab, masih terdapat peluang lain yang tidak kalah menguntungkan sekaligus patut dilirik. Ya, usaha tersebut adalah menjadi perancang busana seragam kantor.

Tingginya permintaan sejumlah institusi dan perusahaan untuk membuat seragam kantor bagi para karyawan adalah salah satu kesempatan memperluas keahlian dan mendulang rupiah. Biasanya seragam diperlukan bagi pegawai bank, suku dinas, bagian resepsionis, bagian cleaning service, dan lain sebagainya.

Hal ini pula yang menuntun seorang desainer Indonesia, yakni Sofia Sari Dewi, untuk kian memantapkan lini busana S20 di bawah butik SwansTwenty yang menangani khusus busana seragam.

Diakui wanita lulusan Ilmu Psikologi dari Universitas Langsa Manggala, Yogyakarta, tahun 2004 ini, menjadi perancang busana seragam memiliki banyak tantangan sekaligus pembelajaran. Berbekal gelar juara 3 ajang Citilink Designer Challenge yang saat itu mengusung tema seragam pegawai maskapai penerbangan, Sofi berbagi pengalaman serta tips menjalani usaha busana seragam kantor yang sudah beberapa tahun belakangan dijalaninya.

"Semuanya berawal dari kompetisi tersebut, akhirnya saya jadi lebih banyak tahu soal busana seragam, baik dari para juri maupun peserta lainnya. Kebetulan saat itu saya membuat seragam berwarna hijau serta kuning beraksen belt di bagian depan," kenang Sofi saat dihubungi TabloidNova.com.

Bisnis seragam kantor pun tak main-main, Sofi memaparkan pentingnya sebuah pengetahuan dan keahlian untuk menyelesaikan suatu proyek pesanan busana seragam kantor yang diperuntukkan bagi banyak orang.

"Kita harus mengikuti dan paham briefing dari klien kita. Busana itu tentu harus jadi sesuai kemauan klien, terlebih bila ada logo atau pesanan khusus. Budget menjadi hal terpenting karena berkaitan dengan pemilihan fabric, siluet, dan lainnya. Bahannya pun harus fleksibel, sebisa mungkin nyaman dipakai dan tahan lama dipakai karena seragam setiap hari mungkin digunakan," ungkap nominator Reka Baru Design Indonesia pada tahun 2014 tersebut.

Ketika ditanya apa yang membedakan seorang perancang busana biasa dengan perancang seragam kantor, Sofi pun menjawabnya sembari tersenyum, "Kalau perancang busana bisa mengeksplor diri lebih dalam, berinovasi dan bereksperimen. Tapi kalau perancang busana seragam ya jelas harus menekan ego sendiri, dan mampu mengawinkan ide segar kita dengan kemauan klien," tutur Sofi yang juga menjabat sebagai Fashion Manager di butik SwansTwenty.

Ridho Nugroho