Afgan, Sampai Bikin Pingsan Guru (1)

By nova.id, Sabtu, 24 Januari 2009 | 00:38 WIB
Afgan Sampai Bikin Pingsan Guru 1 (nova.id)

Lewat lagu Terimakasih Cinta, nama Afgansyah Reza melejit di blantika musik Indonesia. Meski sebelumnya tak pernah bercita-cita jadi penyanyi, pria kelahiran 27 Mei 1989 ini mengaku bahagia bisa menjadi the rising star. Ikuti kisah hidupnya mulai edisi ini.

Nama lengkapku Afgansyah Reza. Seperti remaja Indonesia pada umumnya, aku lahir di tengah keluarga yang sederhana. Rumah kedua orangtuaku biasa saja, begitu pula mobil mereka. "Yang penting bisa jalan," begitu kata Papaku, Loyd Yahya.

Papa memang tipe orang yang tak ngoyo dalam menjalani hidup. Itu pula yang dinasihatkannya padaku dan ketiga saudaraku. Yakni tidak hidup berlebihan. Dengan kata lain kami diminta prihatin dengan keadaan sekitar dan jadi anak yang rendah hati.

Memang, Papa termasuk orang yang unik. Sifatnya sangat sabar dan tak banyak omong. Kalau ada masalah dalam keluarga, Papa selalu menanggapi santai. "Sudahlah, semua pasti ada hikmahnya," begitu selalu komentarnya.

Papa orangnya sangat lempeng. Bertolak belakang dengan karakter Mamaku, Lola Purnama, yang menggebu-gebu dan over protective pada anak-anaknya. Satu contoh, Mama selalu blingsatan jika jam 10 malam aku belum juga nongol di rumah. Padahal, sebelumnya aku sudah pamit, mau nongkrong dengan teman-teman.

Kalau sudah begitu, yang ada Mama bakal nelponin aku sepanjang hari. Jujur ya, terkadang sikapnya itu bagiku terasa sangat mengganggu. Aku kan, bukan anak kecil lagi. Usiaku sudah 19 tahun, lho!

Tradisi Aneh Meski Mama suka berlebihan, sesungguhnya aku amat bersyukur punya orangtua yang pendidikannya tinggi. Selain pola pikir liberal, mereka juga mengenalkan kehidupan yang demokratis pada kami. Dengan begitu kami bisa bebas melakukan apa yang kami inginkan, tentunya di jalur positif dan dalam pantauan mereka.