Afgan, Sampai Bikin Pingsan Guru (1)

By nova.id, Sabtu, 24 Januari 2009 | 00:38 WIB
Afgan Sampai Bikin Pingsan Guru 1 (nova.id)

Tentu saja kelakuanku ini terlihat seperti orang yang nantangin. Seketika itu juga suasana kelas berubah jadi tegang. Guruku pun marah besar dan mengusirku keluar kelas. Ia benar-benar merasa terhina dengan kelakuanku. Teman-temanku pun tak habis pikir. Mereka bilang, "Ya ampun, lu berani banget sih, begitu ke dia."

Ada lagi cerita lain. Kali ini antara aku dan guru mata pelajaran sosiologi. Suatu hari, guru sosiologiku jatuh sakit. Tapi, ia tetap memaksakan diri tetap masuk dan mengajar. Saat masuk ke kelas, ia kesal bukan kepalang melihatku yang tertidur di dalam kelas. Dengan penuh emosi ia membangunkanku sambil marah-marah.

Entah kenapa, tiba-tiba ia jatuh pingsan. Melihat kondisinya yang makin lemah, pihak sekolah akhirnya membawa guruku itu ke rumah sakit. Sejak itu, aku tak pernah lagi melihatnya di sekolah. Kata teman-teman, beliau tidak lagi mengajar di sekolah kami. Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya, alasan ia berhenti mengajar. Jangan-jangan gara-gara kelakuanku, ya.

Gosip Drop Out Kalau ingat masa-masa itu, aku rasanya malu sekali. Sebenarnya aku bukan tipe anak yang susah diatur. Aku juga enggak pernah kok, bolos sekolah, tawuran, dan yang lainnya. Hal jelek yang pernah kulakukan di sekolah hanyalah ketiduran atau ngobrol di kelas saat jam pelajaran berlangsung.

Yang bikin aku bangga, meski nilaiku biasa-biasa saja, aku bisa lulus SPMB program studi ekonomi di kampus idamanku, Universitas Indonesia. Ini adalah keberhasilanku terbesar sebelum aku jadi penyanyi.

Kenapa aku pilih jurusan ekonomi? Karena di dalamnya ada pelajaran mengenai bisnis. Cita-citaku kan, ingin punya bisnis sendiri nantinya. Namanya juga orang Padang. Hahaha. Sayangnya, setelah kupelajari, ternyata materi pelajaran di jurusan ekonomi terlalu luas. Sedang aku lebih tertarik dengan ilmu bisnis saja.

Karenanya, tahun ini aku beralih ke program studi Bisnis di Monash College University. Caranya dengan mentransfer nilai yang kuperoleh selama kuliah di UI. Banyak yang bertanya, mengapa aku harus pindah ke Monash, padahal di UI pun ada jurusan yang kuinginkan. Jawabnya tentu masalah kualitas. Menurutku, materi dan sistem pengajaran yang diberikan di kampusku sekarang lebih bagus.

Jadi, soal gosip yang mengatakan aku di drop out dari UI karena sering bolos kuliah, itu fitnah besar. Kalau tak percaya, coba saja cek langsung ke sana.Ester Sondang