Foto Diri Saat Gemuk Jadi Motivasi untuk Menurunkan Berat Badan

By nova.id, Jumat, 21 November 2014 | 14:56 WIB
Foto Diri Saat Gemuk Jadi Motivasi untuk Menurunkan Berat Badan (nova.id)

TabloidNova.com - Jika mau menurunkan berat badan namun masih dalam tahap wacana, kenapa tidak mencoba trik yang dilakukan oleh Erica Stigliano? Sebuah foto diri saat gemuk menjadi motivasinya untuk menurunkan berat badan.

Perempuan berusia 32 tahun ini mengaku malu saat melihat foto dirinya yang tampak gemuk. Ia lalu memotivasi dirinya untuk menurunkan berat badan, dan melakukan segala cara untuk berhasil. Pada akhirnya, ia mendapati berat badannya turun sebanyak 20 kilogram, dari 88 menjadi 68 kg.

Menurut Erica, pada awalnya ia hadir dalam sebuah pesta ulang tahun seorang teman. Beberapa dari mereka ada yang mengambil gambar dan mem-posting-nya di Facebook. Di hari berikutnya ia mendapati salah satu foto yang membuatnya sangat malu karena tampak seperti sedang mengenakan pakain yang sangat kebesaran.

Sejak itu, Erica mulai mencoba diet. Ia bahkan menghabiskan banyak uang untuk membeli produk dan program khusus untuk menurunkan berat badan. Sampai akhir tahun 2013, usaha diet dengan berbagai cara ini tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk memilih makanan yang sehat dan berolahraga teratur saja. Ia mengeluarkan kata "diet" dari kamus kesehariannya.

"Tantangan terberat adalah menyeimbangkan gaya hidup sehat dan gaya hidup di akhir pekan," ujarnya. Saat akhir pekan ada banyak godaan untuk makan makanan enak, namun Erica harus teguh untuk tetap memilih makanan sehat dan teratur.

Dalam proses menurunkan berat badan, Erica tak jarang mengalami kesulitan dan sempat menyerah. Ada bagian di dalam dirinya yang kadang berteriak agar tidak perlu repot dan makan saja apa yang diinginkan. Namun lagi-lagi begitu melihat potret dan gambar yang memalukan itu, ia langsung termotivasi kembali untuk tetap meneruskan upayanya ini.

Erica mengaku dirinya juga berolahraga teratur, seperti berlari tiga sampai empat kali seminggu. Setiap hari Sabtu ia justru berlari dengan jarak lebih jauh, di atas 10 mil. Dia juga latihan beban satu atau dua kali seminggu, dan menemui pelatih kebugaran setiap Jumat.

Untuk makanan, ada beberapa aturan khusus yang kemudian jadi kebiasaan. Dia memulai sarapan dengan makaanan yang mengandung protein, gandum, dan buah-buahan. Ia juga mengonsumsi makanan ringan menjelang siang, biasanya berupa sayuran.

Pada siang hari, ia mengonsumsi makan siang berupa protein dan sayuran. Makanan ringan sore hari juga dilahap seperti biskuit dari gandum. Untuk makan malam, ia kembali mengonsumsi protein dan sayuran. Tidak ada konsumsi makanan ringan setelah makan malam. Urutan makan lima kali sehari itulah yang menjadi rutinitas dalam menjaga metabolismenya.

Dalam hal makanan, kata Erica, ada baiknya menghindari susu, roti putih, dan gula. Sementara untuk makanan ringan, dia punya beragam variasi. Saking banyaknya, kata dia, bahkan mungkin akan bisa menuliskan buku tentang makanan ringan ini. Makanan favoritnya yakni alpukat dan tomat, wortel, dan pisang dengan selai kacang.

Tantangan dalam proses menurunkan berat badan ini akan selalu ada. Misalnya, ada di rumah dengan makanan yang sedap menggiurkan namun tidak sehat. Sesekali boleh mencicipi, namun sedikit saja. Jika tidak tahan lagi, berolahragalah. Berlari di treadmill atau jogging. Ada banyak cara supaya tetap termotivasi dan berhasil.

Rai Rahman/Everyday Health