Whulandary Herman, Cerita Selepas Melepas Mahkota

By nova.id, Rabu, 30 April 2014 | 01:54 WIB
Whulandary Herman Cerita Selepas Melepas Mahkota (nova.id)

Kontes kecantikan dan dunia modeling memang berbeda. "Kalau model, you always look good kalau badannya sebesar lidi. Tapi, di beauty pageant, kamu harus bisa terlihat seksi." Alhasil, ia pun mengikuti program menaikkan berat badan hingga 10 kg dari Yayasan Puteri Indonesia. "Jadi lebih berisi dan montok. Sekarang proses membuat kurus lagi yang luar biasa (sulit)," kata Whulan yang kini sedang diet ketat dengan menghindari daging merah dan ayam.

Ingin Buat TK

Whulan yang sudah merantau di Jakarta selama empat tahun tetap tidak bisa menyembunyikan aksen bicaranya yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. "Aku orang Padang yang lahir dan besar di sana. Bahasa Indonesiaku memang benar, tapi logatnya masih belum bisa hilang, ha ha ha," ujarnya.

Menghilangkan logat Pariaman pun makin sulit sebab Whulan rutin pulang ke kampung halaman. Hal ini merupakan amanat Sang Bunda, Yetti Marsanti. "Ibuku bilang sesibuk apa pun aku harus pulang ke Padang, setidaknya sebulan sekali. Tujuannya, biar aku ingat dari mana aku berasal." Di sana, Whulan selalu dibawa mamanya ke kampung tempat SD dan SMP-nya berlokasi. "Aku bisa bertemu dengan teman-teman lama yang semuanya sudah punya anak. Jadi, aku bersyukur bisa berbagi," ujarnya kepada tabloidnova.com.

Whulan pun bercita-cita membangun TK di kampung halamannya. "Waktu akan berangkat ke ajang Miss Universe, aku berpamitan ke guru-guruku, termasuk guru TK. Ada perasaan yang sangat terluka waktu melihat TK-ku tak sebagus dulu. Ayunannya rusak dan tidak bisa dipakai. Bangunannya pun tak bagus lagi."

Kotak Mimpi

Sulit untuk percaya saat Whulan bercerita bahwa di masa kecilnya, ia anak yang tomboi dan pembangkang. Sang Neneklah yang mengubah Whulan menjadi lebih manis dengan rajin mengikutkannya di lomba peragaan busana di tingkat daerah. Neneknya pula yang memacu semangat Whulan untuk merantau ke Jakarta. "Dulu, nenek yang selalu bilang, 'Ayo, Lan, belajar yang rajin, nanti Nenek ajak kau ke Jakarta, lihat Monas'," cerita Whulan yang hobi berwisata ke luar negeri ini.

Whulan juga mempunyai kotak mimpi yang ia buat dari ban bekas. "Ada lima belas kotak mimpi. Di dalamnya, aku tulis semua mimpiku. Lambat laun, hampir semua mimpiku terkabul, seperti ke Jakarta melihat gedung tinggi dan Monas, ke Mekkah, keliling dunia, jadi princess (terwujud saat menjadi peserta kontes kecantikan, Red.). Tapi, ada juga yang belum terkabul, yaitu menikah," urainya sambil tersipu malu.

Soal jodoh, Whulan memilih untuk berserah diri kepada Tuhan. Ia pun tak mau memaksakan diri meski sudah dilangkahi adiknya. "Dulu targetnya setelah mahkota (meletakkan jabatan Puteri Indonesia), aku ingin sekali berumah tangga. Tapi, ternyata semua tidak berjalan sesuai rencana. Hubungan aku dengan seorang pria yang sudah lama aku jalani justru putus. Padahal niatnya kami menikah Juni 2014 ini," beber Whulan.

 Sri Isnaeni

Busana: Busana Putih koleksi Barli Asmara (0812 8119 9956, 0853 1119 9956), Busana Hitam Koleksi Galih Prakarsa (0821 2929 0977), Tata Rias Wajah & Rambut: Neni (0819 3258 4509), Penata Gaya: Wisnu Sulistyanto, Foto: Agus Dwianto/NOVA