Satu tahun mengemban tugas sebagai Puteri Indonesia 2013, Whulandary Herman yang biasa disapa Whulan ini harus meletakkan mahkotanya pada Maret 2014. Ia pun kembali duduk di bangku kuliah. Maklum, selama menjadi Puteri Indonesia, Whulan harus cuti dari kuliahnya di jurusan komunikasi di salah satu universitas swasta di Jakarta. Whulan juga mengambil kuliah lain di jurusan hukum.
Perempuan bersuara serak ini juga mengikuti berbagai kursus untuk menunjang kariernya di dunia hiburan. "Aku sedang sekolah presenting dan kursus vokal karena aku berpikir karier modeling berjangka pendek. Sebelum telat, aku mesti cari langkah lain," katanya.
Soal kursus vokal, Whulan menganggapnya sebagai jawaban atas tantangan dari orang-orang yang ia temui. "Aku sering dianggap penyanyi karena suaraku parau." Steven Tyler, vokalis Aerosmith yang menjadi juri Miss Universe 2013 pun pernah berkata, "Your voice looks like my voice." Alasannya, "Karena suara kami sama-sama parau," cerita Whulan yang diangkat sebagai Duta Tanpa Tembakau dari Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) ini.
Sempat Dihujat
Sejak beberapa bulan lalu, Whulan resmi menjadi presenter tayangan infotainment. "Kalau modeling, suruh aku jalan 100 kali di catwalk, aku bisa! Tapi, menyanyi atau presenting adalah hal baru. Aku suka menantang diri sendiri," ungkap Whulan. Apesnya, Whulan yang susah menghafal nama ini pernah didamprat fans artis. "Pas aku bacakan beritanya, aku salah sebut nama salah satu artis. Mereka menghujatku mati-matian di media sosial dengan kata-kata yang sangat luar biasa (kasar, Red.)," ujarnya.
Kendati demikian, Whulan tak kapok. Ia justru semakin bersemangat membangun kariernya di jagat hiburan. Konsekuensinya, ia harus mengatur waktu dengan sangat ketat. Bayangkan saja, ia harus berkuliah di dua jurusan, bekerja sebagai presenter, dan sesekali menjadi foto model.
"Mengapa aku bisa mengerjakan segala sesuatu berbarengan? Aku sangat perfeksionis, tahu apa yang kumau, dan punya target. Aku berusaha keras untuk mewujudkannya. Jadi, selagi aku percaya aku menginginkan sesuatu, aku bisa mendapatkannya," ujar Whulan yang belum lama ini harus dilarikan ke rumah sakit dan diinfus karena terlalu lelah.
Bolak-balik Diet
Karier Whulan di ranah internasional terbuka lebar. Model kelahiran 26 Juni 1988 ini bahkan mendapat tawaran masuk ke modeling agency di Rusia. Tapi, ia diminta menurunkan berat badan hingga 10 kilogram untuk New York Fashion Week, Februari lalu. "Ternyata enggak bisa secepat itu. Desember 2013, aku pulang ke Padang setelah dari Miss Universe. Di sana, aku makan makanan Padang ha ha ha. Jadi, enggak mungkin, lah."
"Aku ingin kalau ada kesempatan (berkarier, Red.) ke luar negeri. Targetku, September tahun ini, kalau berat badanku turun. Tapi, kalau enggak pun, aku lebih suka mengerjakan apa yang sudah ada di depan mata," sambungnya lagi. Uniknya, sebelum dikirim ke ajang kecantikan ratu sejagat tersebut, Whulan malah harus menaikkan berat badan.
Kontes kecantikan dan dunia modeling memang berbeda. "Kalau model, you always look good kalau badannya sebesar lidi. Tapi, di beauty pageant, kamu harus bisa terlihat seksi." Alhasil, ia pun mengikuti program menaikkan berat badan hingga 10 kg dari Yayasan Puteri Indonesia. "Jadi lebih berisi dan montok. Sekarang proses membuat kurus lagi yang luar biasa (sulit)," kata Whulan yang kini sedang diet ketat dengan menghindari daging merah dan ayam.
Ingin Buat TK
Whulan yang sudah merantau di Jakarta selama empat tahun tetap tidak bisa menyembunyikan aksen bicaranya yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. "Aku orang Padang yang lahir dan besar di sana. Bahasa Indonesiaku memang benar, tapi logatnya masih belum bisa hilang, ha ha ha," ujarnya.
Menghilangkan logat Pariaman pun makin sulit sebab Whulan rutin pulang ke kampung halaman. Hal ini merupakan amanat Sang Bunda, Yetti Marsanti. "Ibuku bilang sesibuk apa pun aku harus pulang ke Padang, setidaknya sebulan sekali. Tujuannya, biar aku ingat dari mana aku berasal." Di sana, Whulan selalu dibawa mamanya ke kampung tempat SD dan SMP-nya berlokasi. "Aku bisa bertemu dengan teman-teman lama yang semuanya sudah punya anak. Jadi, aku bersyukur bisa berbagi," ujarnya kepada tabloidnova.com.
Whulan pun bercita-cita membangun TK di kampung halamannya. "Waktu akan berangkat ke ajang Miss Universe, aku berpamitan ke guru-guruku, termasuk guru TK. Ada perasaan yang sangat terluka waktu melihat TK-ku tak sebagus dulu. Ayunannya rusak dan tidak bisa dipakai. Bangunannya pun tak bagus lagi."
Kotak Mimpi
Sulit untuk percaya saat Whulan bercerita bahwa di masa kecilnya, ia anak yang tomboi dan pembangkang. Sang Neneklah yang mengubah Whulan menjadi lebih manis dengan rajin mengikutkannya di lomba peragaan busana di tingkat daerah. Neneknya pula yang memacu semangat Whulan untuk merantau ke Jakarta. "Dulu, nenek yang selalu bilang, 'Ayo, Lan, belajar yang rajin, nanti Nenek ajak kau ke Jakarta, lihat Monas'," cerita Whulan yang hobi berwisata ke luar negeri ini.
Whulan juga mempunyai kotak mimpi yang ia buat dari ban bekas. "Ada lima belas kotak mimpi. Di dalamnya, aku tulis semua mimpiku. Lambat laun, hampir semua mimpiku terkabul, seperti ke Jakarta melihat gedung tinggi dan Monas, ke Mekkah, keliling dunia, jadi princess (terwujud saat menjadi peserta kontes kecantikan, Red.). Tapi, ada juga yang belum terkabul, yaitu menikah," urainya sambil tersipu malu.
Soal jodoh, Whulan memilih untuk berserah diri kepada Tuhan. Ia pun tak mau memaksakan diri meski sudah dilangkahi adiknya. "Dulu targetnya setelah mahkota (meletakkan jabatan Puteri Indonesia), aku ingin sekali berumah tangga. Tapi, ternyata semua tidak berjalan sesuai rencana. Hubungan aku dengan seorang pria yang sudah lama aku jalani justru putus. Padahal niatnya kami menikah Juni 2014 ini," beber Whulan.
Sri Isnaeni
Busana: Busana Putih koleksi Barli Asmara (0812 8119 9956, 0853 1119 9956), Busana Hitam Koleksi Galih Prakarsa (0821 2929 0977), Tata Rias Wajah & Rambut: Neni (0819 3258 4509), Penata Gaya: Wisnu Sulistyanto, Foto: Agus Dwianto/NOVA