Mendeteksi Gejala Epilepsi pada Anak

By nova.id, Minggu, 25 Mei 2014 | 04:49 WIB
Mendeteksi Gejala Epilepsi pada Anak (nova.id)

Mendeteksi Gejala Epilepsi pada Anak (nova.id)

""

"Inilah yang membuat penyakit ini unik, sehingga sering disalahartikan dengan kesurupan, kerasukan, kegilaan, dan lain sebagainya. Sebagian besar PE dapat terkontrol dengan obat anti epilepsi, dan hanya  sebagian kecil yang sulit terkontrol. Tanpa pengobatan yang tepat, akan timbul gangguan fungsi  otak yang lebih berat, yang akan menyebabkan semakin seringnya serangan," lanjut Suryani.

Bagaimana mendeteksi dini anak yang mengalami epilepsi? Perhatikan gerakan-gerakan aneh tanpa sebab dan berulang seperti gerakan yang kaku, kelojotan, menyentak, atau kaget tanpa sebab yang jelas. Terjadinya berulang hingga beberapa kali.

Ada beberapa hal yang menyebabkan epilepsi atau faktor predisisposisinya:

1. Gangguan perkembangan otak selama masa kehamilan.

2. Problem pada saat persalinan.

3. Penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak seperti radang otak, radang selaput otak, perdarahan otak.

4. Faktor genetik.

5. Gangguan metabolisme.

Anak penyandang epilepsi juga dapat mengalami problem penyerta (komorbiditas) mulai dari perkembangan terlambat, dan gangguan kognitif yang menyangkut kecerdasan.

"Juga problem belajar dan ADHD, depresi, dan kecemasan pada anak penyandang epilepsi, dan autisme. Penyakit ini bukan suatu hal yang ditakuti tapi harus dicermati apa saja penyebabnya. Peran orangtua sangat besar dalam hal ini," kata Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, SpA (K) di acara bincang-bincang Pahami Penyakit Penyerta (Komorbiditas) Pada Epilepsi Anak di Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Noverita K. Waldan