5 Hal Paling "Mengganggu" yang Dilakukan Orangtua Baru

By nova.id, Selasa, 25 November 2014 | 12:45 WIB
5 Hal Paling Mengganggu yang Dilakukan Orangtua Baru (nova.id)

TabloidNova.com - Jujur saja, ketika Anda baru menjadi ayah atau ibu, tentu merasa begitu bahagia dan bangga dengan kelahiran bayi Anda. Kadang-kadang, cara Anda mengungkapkan kebanggaan itu jadi berlebihan. Baik disadari atau tidak, perilaku itu ternyata cukup menjengkelkan bagi orangtua lainnya.

Masing-masing dari kita tentu memiliki cara berbeda dalam melakukan banyak hal, termasuk menyikapi kelahiran anak pertama. Bisa jadi cara yang Anda lakukan dianggap merupakan cara yang paling benar dibandingkan orangtua lainnya.

Tak heran bila diam-diam teman-teman atau orangtua anak-anak yang lain menjadi jengkel melihat sikap Anda yang berlebihan "memamerkan" keberadaan si kecil. Untungnya, apa yang Anda lakukan itu hanya akan berlangsung selama tak lebih dari 3-4 bulan saja.  

Agar Anda, para orangtua baru, dapat terhindar dari tatapan sebal dari teman dan orangtua anak-anak lain yang jengkel melihat sikap berlebihan Anda, sebaiknya hindari lima hal paling mengganggu yang kerap dilakukan orangtua baru:

1. "Menyampah" Foto Bayi di Media SosialMengunggah banyak foto bayi baru lahir dalam sehari ke media sosial merupakan kebiasaan baru yang kerap dilakukan orangtua yang baru memiliki anak. Saking antusiasnya, orangtua baru ini seolah tak ingin ketinggalan barang sedetik pun untuk mengabadikan dan membagikan gaya tidur terbaru si kecil, misalnya.

Mengunggah banyak foto bayi baru lahir yang hanya bisa tertidur dalam pose yang hampir mirip ke akun media sosial yang Anda miliki, sebenarnya hanya akan membuat teman-teman dalam lingkaran media sosial Anda merasa bosan dan jengkel.

Banyak orangtua baru bersumpah dalam hati, akan berusaha menahan diri untuk tidak terlalu sering mengunggah foto-foto bayinya dalam berbagai keadaan, mulai dari tidur, mandi, ganti popok, berjemur, dan sebagainya.

Namun ternyata, hampir kebanyakan orangtua tak menyadari bahwa mereka tak mampu menahan diri untuk tidak terlalu sering mengunggah foto-foto bayi mereka. Sekarang coba kondisinya dibalik, andai Anda yang terlalu sering mendapatkan foto-foto bayi teman Anda yang baru melahirkan, apakah Anda akan merasa bosan dan jengkel?

2. Mengunggah Status "Curhat" yang Berkaitan dengan Si BayiIngin curhat tentang bingungnya Anda saat mengganti popok saat si kecil buang air besar untuk pertama kali, atau ingin menangis karena setiap kali habis menyusu si kecil langsung muntah di atas baju baru Anda? Adakah tempat "curhat" paling melegakan selain menulis status di media sosial?

Oke, sesekali boleh saja Anda mengeluh dan mencurahkan isi hati berkaitan dengan peran sebagai ibu baru di media sosial. Namun ada kalanya tidak semua keluhan tentang pengalaman merawat bayi untuk pertama kali dibagikan melalui media sosial Anda.

Sekali dua kali, teman-teman Anda mungkin akan memberikan empati atas keluhan yang Anda rasakan. Namun jika lebih dari tiga kali dalam sehari mengeluhkan hal yang sama, teman-teman Anda bisa jadi akan merasa jengkel dan mempertanyakan kesiapan Anda menjadi orangtua.

3. Membicarakan Soal Si Kecil Tiada Henti Memiliki anak tentu merupakan dambaan setiap pasangan yang baru saja menikah. Ketika buah hati muncul dalam rumah tangga mereka, ibu dan ayah baru ini pun tentu merasa sangat antusias menyambutnya.

Dampaknya, tak heran jika di setiap kesempatan orangtua baru ini akan selalu menceritakan tentang bayi mungilnya yang luar biasa. Entah itu di kantor, di supermarket, di kereta, saat bertemu teman-teman lama, atau berkumpul bersama keluarga besar.

Pada awalnya mereka tentu akan ikut senang, bahagia, dan antusias mendengar cerita Anda tentang si kecil. Namun setelah lebih dari satu jam Anda hanya menceritakan tentang si kecil tanpa memberi kesempatan orang lain menceritakan kisah mereka, bisa jadi Anda akan ditinggalkan oleh mereka.

Ada baiknya jika Anda juga sesekali bertanya kepada orang lain soal pengalamannya merawat bayi, sehingga komunikasi yang terjadi tak didominasi oleh cerita Anda. Namun ingat, jangan merasa Anda yang paling menderita saat merawat bayi baru lahir atau merasa paling benar dalam merawat bayi.

4. Menunjukkan kepada Orang Lain Andalah yang Paling MenderitaSejumlah perempuan mengaku jengkel ketika mendengarkan perempuan lain yang merasa merawat anak-anaknya jauh lebih memusingkan ketimbang ibu lainnya. Bahkan tak jarang ada yang membandingkan, betapa menderitanya memiliki tiga anak ketimbang ibu yang memiliki satu anak.

Hindarilah kalimat, "Kamu baru akan tahu rasanya ketika punya anak lebih dari satu." Berbagi mengenai persoalan keluarga dengan anak-anak tentu ada baiknya, namun tak perlu saling menghakimi.

5. Selalu Mengatakan Betapa Lelahnya Menjadi IbuCoba Anda tanyakan kepada orangtua baru, apa yang mereka rasakan setelah punya anak. Jawaban yang sudah pasti adalah kata "lelah". Tidak ada orangtua yang tidak lelah saat merawat bayi. Apalagi Anda harus kerap terbangun di tengah malam, sekadar untuk menyusui ataupun mengganti popok.

Namun percayalah, kebahagiaan merawat bayi akan Anda rasakan jika Anda menjalaninya dengan penuh tanggung jawab dan rasa syukur karena telah dikaruniai anak yang sehat. Untuk menghindari kelelahan, Anda tetap bisa melakukan hal-hal yang menjadi hobi Anda selama ini saat si kecil tertidur pulas, bukan?

Intan Y. Septiani/Babble