Kamus Pemeriksaan Kesuburan

By nova.id, Rabu, 5 November 2014 | 03:45 WIB
Kamus Pemeriksaan Kesuburan (nova.id)

Kamus Pemeriksaan Kesuburan (nova.id)

""

Setiap pasangan suami-istri pasti berkeinginan memperoleh momongan. Namun, ada kalanya harapan itu tak kunjung menjadi kenyataan dan momongan pun tak kunjung hadir karena faktor ketidaksuburan. "Tak cuma wanita, pria pun perlu memeriksakan diri ke dokter, karena risiko ketidaksuburan berpotensi sama pada pria dan wanita," kata dr. Taufik Zain, Sp.OG (K) dari RS Permata Pamulang.

Untuk mengetahui tingkat kesuburan seorang wanita, perlu dilakukan pemeriksaan fisik bahkan hingga pemeriksaan laboratorium. Dokter akan memeriksa fungsi organ reproduksi seperti ovarium dan tuba falopi. Dari hasil pemeriksaan, akan diketahui tingkat kesuburan wanita dan apa yang harus dilakukan jika terbukti tidak subur.

Meskipun begitu, lanjut Taufik, "Secara umum subur tidaknya seorang wanita dapat diketahui dengan memperhatikan pola hidup dan siklus menstruasi bulanan," tambahnya. Wanita dengan usia di bawah 34 tahun dan tidak merokok, memiliki potensi kehamilan sebanyak 90 persen, sehingga wanita yang aktif melakukan hubungan seksual pada rentang usia tersebut, perlu memeriksakan diri ke dokter bila tak kunjung hamil. Agar penyebab tertundanya kehamilan dapat diketahui.

Berdasarkan statistik, penyebab sulit hamil dilatarbelakangi infertilitas masing-masing pasangan. Infertilitas oleh pihak istri sebesar 45 persen meliputi masalah pada saluran telur, masalah ovulasi, endometriosis, rahim, dan mulut rahim. Sementara 40 persen infertilitas dari pihak suami meliputi masalah pengeluaran sperma, pematangan dan produksi sperma, infeksi bawaan yang menyebabkan penyempitan saluran sperma, faktor imun, maupun faktor asupan gizi. Sedangkan 10 - 15 persen alasan sisanya, belum diketahui dan masih belum jelas.

Pemeriksaan Wanita

Untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan secara pasti, perlu pemeriksaan kesuburan kedua belah pihak. Keduanya harus kompak dan melakukan cek kesehatan kesuburan. Pemeriksaan kesuburan untuk kaum wanita antara lain:

1 Pemeriksaan Fisik

Bertujuan untuk mengetahui bentuk anatomi organ-organ reproduksi wanita dengan cara perabaan. Misalnya, payudara, kelenjar tiroid pada leher, serta pemeriksaan fisik vagina untuk mengetahui organ tersebut dapat berfungsi dengan baik sehingga proses pembuahan dapat terjadi.

2 Pemeriksaan USG

Tujuannya, untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur, dan indung telur. Biasanya dilakukan lewat USG vaginal untuk mengetahui gambaran rongga panggul. Bila dibutuhkan, pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan USG yang lebih teliti. Misalnya, ketika ditemukan adanya kista pada indung telur yang mengganggu fungsi indung telur dan menyebabkan ketidaksuburan.

3 Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingogram)

Untuk mengetahui kondisi rahim serta tuba falopi. Caranya, dengan menyuntikkan cairan tertentu yang kemudian ditelusuri dengan menggunakan sinar-X. Adanya sumbatan pada tuba falopi dapat diketahui dengan pemeriksaan ini. Misalnya, ada sumbatan akibat kista, polip endometrium, atau tumor fibroid.

4 Hysteroscopy dan Laparosocopy

Pemeriksaan untuk mengetahui adanya endometriosis, polip, fibroid, jaringan parut panggul, dan penyumbatan pada ujung tuba falopi. Caranya, dengan menggunakan tabung panjang yang dimasukkan ke dalam vagina melalui leher rahim hingga mencapai rahim. Pada pemeriksaan laparoscopy, sebuah teropong kamera akan dimasukkan ke dalam rongga perut melalui beberapa luka sayatan kecil di perut sebesar 5mm. Adanya sebuah sumber cahaya serta kamera pada ujung tabung tersebut memungkinkan dokter melakukan pemeriksaan terhadap seluruh rongga panggul.

5 Pemeriksaan Khusus

Dilakukan pada wanita yang dicurigai menderita sindroma antifosfolipida, yang biasanya ditandai dengan terjadinya keguguran berulang. Pada mereka akan dilakukan pemeriksaan anticardiolipin IgG dan IgM, anti-beta 2 glikoprotein, dan lupus antikoagulan.

6 Pemeriksaan Darah

Perlu dilakukan pada wanita dengan siklus haid yang tidak teratur, untuk menemukan hormon yang "hilang" atau tidak terdapat di dalam darahnya, kurang kadarnya, atau sebaliknya berlebihan. Hormon-hormon yang diperiksa adalah hormon kesuburan FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Lutenizing Hormone), dan estradiol (sejenis hormon estrogen). Selama 22 hingga 24 hari dari waktu siklus haid rata-rata, kadar hormon progesteron dapat diukur.

Pemeriksaan Pria

Sementara pemeriksaan kesuburan khusus untuk kaum pria antara lain:

1 Pemeriksaan Fisik

Untuk mengetahui kondisi organ reproduksi pria secara umum. Berupa pemeriksaan penis, buah zakar (skrotum), testis, epididimis, prostat, saluran sperma, dan kelenjar Cowper. Namun, melalui pemeriksaan fisik ini, tidak seluruh bagian organ reproduksi dapat diperiksa dengan perabaan secara mudah.

2 Pemeriksaan Darah

Bertujuan untuk mengetahui kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan kadar hormon testoteron. FSH berperan dalam proses pembentukan sperma (spermatogenesis) sedangkan hormon testoteron berperan dalam stimulasi libido. Normalnya, kadar FSH pada pria dewasa adalah 1,5-12,4 mIU/ml darah, sedangkan kadar hormon testosteron 300-1.200 mg/desiliter.

3 Biopsi Testis

Untuk mengetahui penyebab ketidaksuburan pada pria. Dilakukan dengan cara operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan testis. Biasanya pemeriksaan ini jarang dilakukan dan hanya dilakukan apabila di dalam semen tidak ditemukan adanya sel sperma (azoospermia).

4 Pemeriksaan USG

Pemeriksaan untuk mengetahui secara akurat ukuran testis serta mendeteksi adanya tumor, kista, aliran darah tidak normal, serta gangguan lainnya yang menjadi penyebab ketidaksuburan pria.

5 Analisa Semen & Sperma

Untuk mengukur jumlah semen dan sperma. Semen adalah cairan berwarna putih kental berisi sperma yang dilepaskan saat ejakulasi. Pengumpulan sperma dilakukan dengan masturbasi untuk mengambil contoh sperma yang didapat. Lalu, ditampung di dalam tabung steril untuk dievaluasi. Dari pemeriksaan semen dan sperma juga dapat diketahui jumlah sel darah putih untuk mendeteksi penyakit infeksi. Pemeriksaan ini dapat digunakan pula untuk mengetahui ada atau tidaknya sperma di dalam cairan semen.

Bercinta Rutin Bantu Kesuburan

Kesuburan pria dan wanita sangat berpengaruh terhadap kehamilan. Banyak pasangan yang mempunyai masalah kesuburan, hingga tak jarang mereka melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kesuburan.

Kesuburan pria dan wanita bisa diperbaiki dengan cara yang alami, yaitu melakukan hubungan intim secara teratur. Pasalnya, hal ini berkaitan erat dengan kualitas sperma dan sel telur. Kualitas sperma akan tinggi jika melakukan hubungan intim secara teratur. Berikut beberapa tips lain untuk meningkatkan kesuburan dari Taufik:

1 Menjaga berat badan dan menghindari rokok. Berat badan yang tidak ideal akan berpengaruh pada penurunan kesuburan. Hindari rokok untuk menjaga kesehatan tubuh dan organ reproduksi. Pasalnya, rokok mengandung zat berbahaya yang bisa menurunkan kualitas sperma dan merusak organ reproduksi wanita maupun pria.

2 Kualitas tidur sangat dipertimbangkan untuk mendapatkan kesuburan yang maksimal. Tidur yang cukup akan membantu keseimbangan kadar hormon leptin. Hormon leptin berpengaruh dalam naik turunnya berat badan dan rasa lapar.

3 Menjaga kebersihan rumah juga bisa meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Rumah yang kurang bersih merupakan sarang kuman dan bakteri paling besar. Hindari penggunaan bahan pembersih rumah, karena mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya dan mempunyai risiko tinggi untuk menurunkan tingkat kesuburan penghuninya.

4 Kesuburan pria dan wanita bisa ditingkatkan dengan mengonsumsi asam folat. Asam folat merupakan kandungan dari vitamin B kompleks. Asam folat bermanfaat untuk mempertahankan sel baru pada seluruh tubuh. Lakukan pemeriksaan secara rutin untuk memeriksakan kondisi kesehatan organ reproduksi dan kesuburan Anda dan pasangan. Sebaiknya, hindari rokok dan alkohol selama 3 bulan sebelum merencanakan program kehamilan. Dalam waktu tersebut, tubuh akan melakukan regenerasi sel-sel jaringan yang rusak akibat rokok. Sayangi tubuh untuk masa depan Anda dan keluarga.

 Hasto Prianggoro