10 Hal Pantang Diucapkan Saat Bertengkar

By nova.id, Kamis, 25 Juli 2013 | 07:17 WIB
10 Hal Pantang Diucapkan Saat Bertengkar (nova.id)

"Kamu benar-benar pengecut .. pecundang.. brengsek.."

Memanggil seseorang dengan sifat-sifat negatif, sama seperti membandingkan sisi negatif seseorang dengan orang lain.

"Perkataan ini akan membuat si Dia tak merasa Anda melihatnya sebagai dirinya sendiri," ungkap Amy Johnson, Ph.D., seorang psikolog dan pelatih hidup di Detroit.

Selain itu, perkataan seperti di atas juga akan membuat situasi menjadi tidak konstruktif.  Anda dan pasangan akan semakin jauh dari akal sehat yang dapat menghasilkan solusi.

"Sebaiknya ambil waktu untuk menenangkan diri dan mengatakan jika Anda ingin minum kopi lalu kembali sekitar 1 jam lagi," saran Judi Cineas.

"Lihat, sekarang si kecil ikut menangis.."

 Saat bertengkar dan si kecil menangis, Anda mungkin merasa mendapat kartu untuk membuat si Dia merasa bersalah dengan mengatakan, "lihat, sekarang bayi kita ikut menangis..". Sayangnya, ratapan sang bayi justru membuat Anda berdua semakin gusar dan situasi semakin keruh untuk berbicara dari hati ke hati.

Sebaiknya, lakukan gencatan senjata dengan menawarkan diri menenangkan sang buah hati. Ini akan  menjadi time-out yang baik untuk kembali tenang dan berbicara dengan lebih baik. Jika Anda memiliki anak yang  lebih besar, jelaskan situasi Anda berdua yang sempat kehilangan kontrol emosi. Katakan jika sebenarnya ayah-ibu masih saling mencintai dan sedang mencari jalan keluar masalah berdua.

 "Kamu juga pernah melakukannya sebelum ini.."

Perbedaan yang sedang diperdebatkan akan menjadi lebih besar ketika Anda menggambarkan seolah menjadi kesalahan yang berulang-ulang. "Jika Anda sudah memaafkan seseorang untuk sesuatu, Anda tak dapat menggunakannya sebagai amunisi dalam perselisihan," pesan Judi Cineas.

Jika Anda kerap mengulang kata-kata "selalu"  (Misal, kamu selalu malas bangun!), ini akan menjadi cirikhas Anda di mata si Dia. Jika si Dia kerap mengulang kesalahan yang sama, ini pertanda Anda harus membuat perbedaan yang akan membuatnya bereaksi berbeda. Pilihan termudah : ambil alih tugas yang diabaikan si Dia dan beri si Dia dengan tugas yang tidak akan dilewatkannya.

"Kamu selalu terlambat.."