ASI Eksklusif Yes, Baby Walker No! (1)

By nova.id, Rabu, 9 Maret 2011 | 17:04 WIB
ASI Eksklusif Yes Baby Walker No! 1 (nova.id)

ASI Eksklusif Yes Baby Walker No! 1 (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Bicara tentang tumbuh kembang (TK) anak tidak bisa terlepas dari Tangga Tumbuh Kembang. Tangga TK merupakan fase-fase tumbuh kembang seorang anak dari fase sensori sampai ke fase akademis ketika anak mulai bersekolah dan tak boleh keropos atau kosong karena akan menjadi dasar bagi fase TK selanjutnya.

Fase Sensori

Dasar dari Tangga TK adalah fase sensori yang berkembang sangat luar biasa pada usia 0 - 12 bulan. "Jadi, bagus tidaknya TK di fase ini menjadi pijakan ke arah fase tumbuh kembang berikutnya," ujar Direktur Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak YAMET, Tri Gunadi, Amd. OT., S.Psi., S.Ked. 

Fase sensori akan menjadi dasar perkembangan kemampuan fase gross motor (GM) atau motorik kasar, seperti berlari, melompat, melempar, dan sebagainya. Kemampuan GM pada seorang bayi akan sangat kelihatan. Patokan normalnya adalah tengkurap (di usia 2 - 3 bulan), duduk (6 bulan), merangkak (8 bulan), berdiri (10 - 11 bulan), berjalan (12 bulan). GM yang bermasalah merupakan tanda TK yang tidak baik.

Patokan ini tidak boleh terlalu maju, terlalu mundur, atau hilang. Toleransinya tidak boleh maju 2 bulan atau mundur 6 bulan. Ketika ada fase yang maju, berarti ada fase yang terdesak dan hilang. Padahal, tahap tersebut berguna untuk mematangkan otak, contohnya berjalan. "Patokan normalnya adalah usia 12 bulan bayi harus sudah bisa berjalan. Kalau bayi sudah berjalan di usia 9 atau 10 bulan, berarti error," tandas Tri. Anak yang terlalu cepat berjalan berarti kehilangan fase merangkaknya. Dan, anak yang fasenya maju punya indikasi hiperaktivitas.

Begitu juga ketika mundur 6 bulan. Misalnya, anak baru bisa berjalan di usia 18 bulan. Ini berarti ada indikasi anak dengan gangguan delayed development, kondisi otot yang lemah, atau intelegensi rendah (mental retardasi).

Orang tua kebanyakan tidak tahu, sehingga justru banyak yang bangga ketika anaknya langsung berjalan. Padahal, ini berarti ada fase pematangan otak yang terlewati. Merangkak merupakan fase mematangkan corpus colossum (jembatan pada bagian tengah otak). "Kalau jembatannya rusak, berarti ada yang error. Transfer informasi antara otak kanan dan otak kirinya beda," jelas Tri.

Tangan Dominan

Gross motor akan menjadi dasar kemampuan fine motor (FM) atau motorik halus, seperti mengancingkan baju dengan baik, menyisir rambut, menalikan tali sepatu, makan dengan baik, dan seterusnya. Pada fase FM, yang paling kelihatan adalah penentuan tangan dominan, apakah anak akan bertangan kidal ataukah bertangan kanan.

Seharusnya, pematangan tangan dominan ada di usia 2-3 tahun. Pada usia ini, sudah bisa terlihat apakah anak mau pakai tangan kanan atau tangan kiri sebagai tangan dominan. Hal ini dipengaruhi karena bawaan, faktor habit atau latihan. Yang paling bagus adalah faktor bawaan didukung latihan dan stimulasi.

Sayangnya, banyak orang tua yang salah mengerti dan tidak menstimulasi tangan dominan anaknya. Misalnya, mereka malah akan bilang, "Jangan dipaksa, biarkan saja pakai tangan kanan atau kiri." Akhirnya, yang terjadi kanan tidak, kiri pun tidak. Baik tangan kanan maupun tangan kirinya jadi tidak matang. "Akibatnya, anak mengalami gangguan belajar, gangguan membaca, gangguan berhitung, dan sebagainya," kata Tri. Mengubah tangan dominan masih memungkinkan selama anak masih di usia pematangan.