Cara Mengatasi Serangan Panik

By nova.id, Kamis, 22 Agustus 2013 | 11:31 WIB
Cara Mengatasi Serangan Panik (nova.id)

Saat ini, segala sesuatu berjalan serba cepat. Kondisi ini sangat memungkinkan seseorang merasakan stres, karena tak mampu menghadapi tekanan dari kondisi yang serba cepat itu. Tanpa disadari, stres kemudian mempengaruhi kesehatan, seperti kesemutan atau mati rasa di tangan, mual, atau nyeri dada. Jika Anda mengalami hal itu juga, bisa dipastikan Anda mengalami yang namanya serangan panik (panic attack).

Cara Mengatasi Serangan Panik (nova.id)

"Foto: Tabloidnova.com "

Orang yang mengalami serangan panik kadang-kadang menyangka dirinya mengalami serangan jantung atau merasa berada di ambang kematian. Mereka tidak bisa memprediksi kapan atau di mana serangan akan terjadi. Padahal, serangan panik dapat terjadi kapan saja, bahkan saat tidur.

Serangan biasanya terjadi selama 10 menit. Tapi, beberapa gejala ada yang bertahan lebih lama.

Gangguan panik sering disertai dengan masalah serius lainnya, seperti depresi, penyalahgunaan obat, atau alkoholisme. Kondisi ini harus diperlakukan secara terpisah.

Gejala depresi meliputi perasaan sedih atau putus asa, perubahan nafsu makan atau pola tidur, energi rendah, dan sulit berkonsentrasi. Kebanyakan orang dengan depresi dapat diobati secara efektif dengan obat antidepresan, beberapa jenis psikoterapi, atau kombinasi dari keduanya.

Gejala-gejala

Gejala-gejala serangan panik muncul tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas. Di antaranya ialah:

Detak jantung cepat (palpitasi).Sakit di bagian dada.Sakit perut.Pusing dan mual.Kesulitan bernapas, merasa perasaannya tertahan.Kesemutan atau mati rasa di tangan.Hot flashes atau kedinginan.Sensasi mimpi atau distorsi persepsi. Merasa ingin melarikan diri.Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan.Takut mati.Merasa terteror (membayangkan hal-hal yang mengerikan dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya).

Detak jantung cepat (palpitasi).

Sakit di bagian dada.

Sakit perut.

Pusing dan mual.

Kesulitan bernapas, merasa perasaannya tertahan.

Kesemutan atau mati rasa di tangan.

Hot flashes atau kedinginan.

Sensasi mimpi atau distorsi persepsi.

Merasa ingin melarikan diri.

Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan.

Takut mati.

Merasa terteror (membayangkan hal-hal yang mengerikan dan merasa tak berdaya untuk mencegahnya).

Penyebab

Tidak ada yang tahu persis mengapa hal itu terjadi atau mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap gangguan ini daripada yang lain. Namun, gangguan panik biasanya ditemukan secara genetik. Namun, meski tidak memiliki riwayat ini, ada juga orang-orang tertentu yang mengalaminya.

Seringkali, serangan pertama dipicu oleh penyakit fisik, stres berat, atau obat-obatan yang meningkatkan aktivitas di bagian otak yang terlibat dalam reaksi ketakutan. Peningkatan frekuensi serangan panik telah terlihat pada beberapa wanita selama kehamilan.

Pengobatan

Saat ini, ada berbagai perawatan yang tersedia untuk mengendalikan serangan panik, termasuk beberapa obat yang efektif dan bentuk-bentuk khusus dari psikoterapi.

Obat dari keluarga beta-blocker kadang-kadang digunakan untuk mengobati gejala fisik yang berhubungan dengan serangan panik.

Gangguan panik merupakan salah satu gangguan yang paling mudah diobati dari semua gangguan kecemasan. Pengobatan yang biasa dilakukan ialah dengan mengkonsumsi jenis obat dan melakukan psikoterapi kognitif untuk membantu mengubah pola pikir yang mengarah pada ketakutan dan kecemasan.

Tangani Serangan Panik Sendiri

Jika Anda memiliki gangguan panik, jangan panik. Anda bisa, kok, menangani atau mengobatinya sendiri. Misalnya dengan mengambil istirahat dari setiap aktivitas yang Anda lakukan dan berusaha menikmati hobi Anda.

Berikut beberapa cara lain yang bisa Anda coba:

Berolahraga untuk melatih tubuh jauh dari ketegangan.Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, bernyanyi.Makan makanan yang sehat dengan banyak buah-buahan dan sayuran segar.Berkonsultasi ke dokter, terutama jika keluhan fisik bertahan.

Berolahraga untuk melatih tubuh jauh dari ketegangan.

Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, bernyanyi.

Makan makanan yang sehat dengan banyak buah-buahan dan sayuran segar.

Berkonsultasi ke dokter, terutama jika keluhan fisik bertahan.

Ester