Memutus Rantai Obat Palsu

By nova.id, Selasa, 18 Juni 2013 | 04:10 WIB
Memutus Rantai Obat Palsu (nova.id)

Wajib Bertanya 

Nurul menyarankan konsumen melakukan beberapa langkah berikut saat pergi ke apotek untuk membeli obat.

1. Bertemu apoteker, termasuk menanyakan keaslian obat sebab apoteker bisa menjamin keasliannya dari distributor resmi.

2. Tanyakan kepada apoteker mengenai obat yang diberikan. "Obat itu senyawa aktif farmasi yang akan efektif ketika tepat dosis, tepat penggunaan, tepat waktu makan, dan tidak ada interaksi baik dengan makanan atau obat lain. Apoteker dibekali dengan ilmu mengenai informasi obat itu," kata Nurul.  

3. Jika Anda tidak bertemu apoteker, cari apotek lain. "Kebanyakan masyarakat memilih apotek karena tempatnya strategis dan gampang dijangkau. Seharusnya, memilih apotek itu termasuk memilih apoteker yang siap melayani. Harapannya, kan, bisa menjadi apoteker keluarga."

Nurul kembali menegaskan, bertanya kepada apoteker adalah hak konsumen dan apoteker wajib menjawab pertanyaan itu. "Kalau apoteker tidak bisa melayani dengan baik, pergilah ke apotek lain di mana apotekernya komunikatif. "

Terakhir, Nurul pun menyisipkan pesan bagi para apoteker, "Berikanlah pelayanan yang benar-benar untuk keuntungan konsumen. Anggaplah yang dilayani itu adalah keluarga. Kalau sudah begitu para pemalsu obat tidak akan ada dan semua gigit jari."

Tugas Apoteker

Setiap apotek wajib memiliki apoteker agar bisa menjual obat yang memakai resep dokter. Nah, apoteker pun memiliki standar operasional prosedur. "Hanya apoteker yang berhak melakukan pengadaan di apotek dan menandatangani surat pesanan ke distributor resmi hingga ada jaminan obat itu tidak palsu," kata Nurul.  

Akan tetapi, selalu ada kemungkinan apoteker yang alpa karena tidak melakukan pengecekan. "Surat pesanan tidak dicek, apakah membeli di distributor resmi atau tidak. Atau, kebetulan apoteker tidak ada di tempat, lalu surat ditandatangani si pemilik atau asisten apoteker. Kemudian tidak dicek lagi oleh apoteker."

Obat palsu juga bisa beredar karena distributor gado-gado dan salesman freelance. "Mereka tidak mewakili distributor resmi tapi punya kenalan lalu mengambilkan obat yang dibutuhkan dan dijual. Meski memang tidak semuanya begitu, jadi sebaiknya belilah obat dari distributor resmi."

Nah, tugas apoteker tak hanya menyediakan obat. Seorang apoteker harus bisa menjelaskan pemakaian obat. Maka, ada baiknya tiap apotek memiliki dua apoteker untuk shift pagi dan shift malam.

 Noverita K. Waldan