Mengapa Anak Menggigit Kuku, Memelintir Rambut, atau Mengisap Jempol?

By nova.id, Sabtu, 8 Desember 2012 | 02:27 WIB
Mengapa Anak Menggigit Kuku Memelintir Rambut atau Mengisap Jempol (nova.id)

Bagi mereka yang masih memiliki kebiasaan ini,  masih ada cara memperbaikinya. Tawarkan sebuah perilaku modifikasi sederhana yang dapat membuat mereka lupa akan kebiasaannya.

Selain menjadi kebiasaan buruk, menarik atau memelintir rambut pada anak atau remaja dapat menjadi pertanda mereka mengalami kecemasan, depresi, atau OCD (obsessive-compulsive dissorder) yang akan lebih sulit disembuhkan.

Mengorek Hidung

Mengorek hidung adalah sebuah kebiasaan buruk yang dapat dimulai sejak kanak-kanak hingga dewasa. Sebuah penelitian di tahun 1995 menemukan jika 91% orang dewasa memiliki kebiasaan mengorek hidung secara reguler dan sekitar 8% memakan kotoran hidung setelah mengoreknya.

Mengisap Jempol

Popularitas ibu jari atau jempol  sebagai isapan jari  ketimbang telunjuk, bisa jadi karena jempol memiliki rasa yang lebih enak ketimbang jari lainnya. Namun preferensi ibu jari ini merupakan pilihan tak sengaja, yang dihasilkan dari kenangan kontak mulut pertama ibu jari dengan mulut sejak masih bayi. Kebanyakan pengisap jempol adalah anak-anak kecil.

Beberapa anak juga mengisap jari, tangan atau  bahkan seluruh kepalan tangan  selain ibujari.  Faktanya,  seperempat hingga setengah dari anak berusia 2 hingga 4 tahun mengisap jempol. Dan, kebanyakan mereka mengisap jempol untuk menenangkan dan mendapatkan kenyamanan dirinya. Tapi intensitas atau seringnya mengisap jempol pada anak usia 4 hingga 5 tahun dapat menyebabkan masalah, termasuk masalah gigi (overbite), infeksi ibu jari atau jari, juga menjadi masalah pergaulan karena kerap digoda teman seusia.

Apa Penyebabnya?

Mengapa anak kerap menganggap jari menjadi bagian dari mulutnya dan mengapa mereka kerap memelintiri rambut. Banyak ahli mengakui, mereka kerap tak yakin apa penyebab pasti dari kebiasaan-kebiasaan ini. Namun bisa jadi ini merupakan kebiasaan yang dipelajari dan memberi hal yang lebih bagi anak.

Kebiasaan  dapat berkembang lebih potensial pada anak-anak yang kebosanan atau bisa jadi ini merupan cara anak mengatasi kecemasan. Lain waktu jika Anda melihat anak menggigiti kuku atau memelintir rambut (juga merontoki rambutnya sendiri), bisa jadi ini karena ada pengalaman yang membuatnya stres.  

Di lain hal, beberapa anak kerap menganggap kebiasaan-kebiasaan ini sebagai cara relaksasi. Biasanya untuk menemukan suasana sebelum tidur.  Namun beberapa kebiasaan juga bisa merupakan warisan kebiasaan sejak bayi. Bagi bayi, mengisap jempol adalah cara menemukan kenyamanan diri yang diasosiasika mirip dengan kenikmatan mendapatkan ASI yang dapat membuatnya kenyang. Jadi ini dapat bertahan di kemudian hari karena ada asosiasi positif yang tertanam dalam benak mereka.

Coba Atasi  dari Anda