Shirley Mansur, Dokter Muda yang 'Khatam' Kanker Serviks

By nova.id, Selasa, 10 November 2009 | 03:11 WIB
Shirley Mansur Dokter Muda yang Khatam Kanker Serviks (nova.id)

Tertutup bagaimana maksudnya?

Beberapa daerah memiliki tradisi yang masih sangat kuat dijalankan, misalnya di Tasik masih ada wilayah yang langsung menikahkan anak gadisnya setelah dia haid pertama. Waktu ke sana, saya menemukan perempuan yang umurnya masih 20 tahun tapi sudah menikah tiga kali dan punya empat anak. Nah, berganti-ganti pasangan dan punya anak banyak bisa jadi faktor risiko.

Apa pengalaman Anda di sana?

Pengetahuan mereka akan kesehatan ternyata amat minim, Mereka tidak tahu apa itu leher rahim atau di mana letaknya. Setelah diobati lesinya pun, mereka menolak ketika diminta untuk tidak berhubungan seks terlebih dulu selama 30 hari, supaya serviks yang tumbuh benar-benar bersih. Alasannya, mereka takut tidak bisa melayani suami.

Sebenarnya apa sih, penyebab kanker serviks?

97 persen adalah virus HPV, sisanya tidak diketahui. Virus ini sudah diekstraksi dan kapsulnya diambil untuk dibuat vaksin. Tapi sampai saat ini, vaksin ini sendiri umurnya baru 7,5 tahun, belum 10 tahun, jadi belum diketahui apakah tiga kali suntikan vaksin ini bisa digunakan untuk pertahanan seumur hidup. Di RSCM sendiri, ada 500 pasien baru yang terdaftar sebagai penderita kanker serviks setiap tahunnya, dan 200-300 pasien lama yang berobat tiap tahun.

Rata-rata, usia penderita adalah 40 tahun, dan kebanyakan ibu rumah tangga. Penyebabnya, karena anak banyak, pengetahuan mereka kurang, dan peran suami sebagai penentu pengobatan istri.

Pencegahannya bagaimana?

Penyakit ini tidak bisa dicegah dengan pola makan. Yang bisa dilakukan adalah menjalani pola hidup yang baik. Misalnya, setia pada pasangan, selalu menjaga daerah organ genital, dan kontrol teratur ke dokter atau bidan setiap enam bulan sekali. Untuk perempuan yang sudah menikah, dianjurkan periksa pap smear setahun sekali.

Anda kan, masih lajang. Tidak khawatir suatu saat terkena kanker serviks?

Jujur, kekhawatiran pasti ada. Tapi nanti saya akan periksa pap smear setelah menikah. Yang penting, kan, menjaga pola hidup.

Apa kegiatan Anda sekarang?

Saya sedang mengambil spesialisasi obstetri dan ginekologi di FKUI, sejak Juli 2008. Selain itu, juga mengajar di beberapa universitas dan akademi. Pada dasarnya, saya memang orangnya senang belajar. Waktu senggang pun saya habiskan dengan membaca buku-buku medis. Kalaupun baca novel, ceritanya ya, yang berhubungan dunia medis. Membosankan, ya? He he.

Untunglah, kedua orangtua saya, Mansur Hasanudin dan Lucia Moedjono, bisa mengerti, walaupun kami jarang bertemu. Oh ya, adik saya juga dokter, tapi dia dokter gigi. Pacar juga bisa mengerti walaupun kami berbeda dunia. Dia seorang pengusaha.

HASUNA DAYLAILATU