Yanti Isa, Ikut Lomba Masak Pakai KTP Ibu

By nova.id, Senin, 6 Oktober 2008 | 02:38 WIB
Yanti Isa Ikut Lomba Masak Pakai KTP Ibu (nova.id)

Yanti Isa Ikut Lomba Masak Pakai KTP Ibu (nova.id)

"yanti isa "

Bagaimana awalnya Anda membuka Magfood? PT Magfood Inovasi Pangan (MIP) berdiri tahun 2001, bergerak di bidang Food Seasoning and Product Development. Kita membuat bumbu aneka rasa untuk industri-industri makanan. Klien kita antara lain pabrik bakso, mi instan, keripik, kerupuk, biskuit, dan sebagainya.

MIP juga menerima jasa one stop shopping pengembangan produk baru dari A-Z untuk industri makanan, mulai dari mencarikan merek, membuat produk, hingga set up pabriknya. Target pasar MIP sebetulnya perusahaan skala menengah. Tapi perusahaan kecil pun kita layani sepanjang mereka punya moral dan menginginkan produk yang berkualitas.

Di Indonesia, industri makanan kan, ada yang punya moral ada yang enggak. Yang enggak contohnya industri yang produknya dikasih boraks, formalin, dan sebagainya. Jadi, kita sangat selektif memilih klien atau konsumen.

Selain itu? Selain itu kita juga punya PT Magfood Red Crispy (MRC) yang menjual menu chicken crips. Dulu, MRC bermain di segmen kaki lima dengan gerobak (counter). Setahun berdiri, langsung punya 150 outlet, lho, sampai akhirnya total ada 270 outlet. Dari 270 outlet, 40 di antaranya bertipe kafe, sementara sisanya tipe gerobak dan becak.

Dulu kita pioner, tapi saya lihat kok, kompetisinya lama-kelamaan padat banget. Saya pikir, strateginya harus diubah, di-upgrade. Segmentasi franchisee-nya juga harus diubah. Ternyata berat di segmen itu, karena orang bersaing harga, tidak melihat kualitas. Jadi, akhirnya kita banting setir. Market itu mulai kita tinggalkan karena terlalu crowded.

Lantas? Ya, kita bikin pasar sendiri. Saya lihat peluangnya banyak. Saya lihat orang punya uang, punya waktu, ingin bisnis, tapi nggak tahu mau bisnis apa. Kriteria dan kualifikasi franchisee saya ubah. Ini kan menyangkut business opportunity. Saya melihat, pengembangan bisnis ke depan lebih baik dengan merk baru, tapi dengan strategi yang beda. Bisnis itu kan, masalah moral, kepercayaan, komitmen.