Yanti Isa, Ikut Lomba Masak Pakai KTP Ibu

By nova.id, Senin, 6 Oktober 2008 | 02:38 WIB
Yanti Isa Ikut Lomba Masak Pakai KTP Ibu (nova.id)

Akhirnya, sejak 2007 saya bikin Magfood Amazy (MA) yang lebih fokus pada segmen pasar anak dan remaja dengan tampilan outlet lebih eksklusif dan cozy serta harga jual produk lebih kompetitif. Harganya memang lebih mahal dan segmen lebih tinggi, tapi dengan perubahan segmen ini, kita menuntut diri kita untuk bekerja lebih profesional, SOP kerja juga lebih total. Alhamdulillah, setelah jalan setahun, kini sudah ada 30 outlet MA yang bisa bersaing dengan 270 outlet MRC yang sudah lebih dulu ada.

MRC sendiri masih tetap jalan? Masih. Tapi karena sekarang ada 2 MRC di pasaran (salah satunya dijalankan oleh mantan teman kongsi Yanti), lebih baik saya bikin merek baru dengan MA itu. Secara hukum, MRC milik kita, cuma kalau ada yang mau bergabung menjadi franchisee (member), kita sodorkan konsep MA.

Dari sisi konsep, apa beda MA dengan MRC? Yang jelas penampilan, harga jual dan target marketnya beda. Produknya sama meskipun terus ada pengembangan. MA punya beberapa menu andalan, seperti Ayam Saus Keju. Tepung krispi kita juga khusus yang sulit ditiru kompetitor. Bumbu MA tidak dijual bebas. Para member membeli dari kita.

Apa syarat kalau mau jadi franchisee di MA? Syaratnya orang yang mau bergabung dengan kita tak cuma harus punya uang, yang lebih penting adalah mau terjun ke lapangan. Harus mau melayani orang, pokoknya service oriented. Mereka juga harus orang yang sabar, karena bisnis ini adalah bisnis ngumpulin uang receh. Omzetnya paling "cuma" sekitar Rp 1-1,5 juta sehari. Tapi kalau di luar Jawa bisa Rp 10 juta per hari, tiga bulan sudah balik modal.

Bagaimana proses pendirian sebuah outlet? Kalau ada yang berminat, saya akan mengirim orang untuk melakukan survei. Tak cuma survei lokasi tapi juga survei kompetisi, harga, bahan baku, dan sebagainya. Dari situ kita akan membuat strategi harga jualnya. Harga jual tiap-tiap daerah memang berbeda, tergantung pasar, bahan baku, kompetitornya. Tapi kita punya range harganya.

Kita memang bergerilya, kebanyakan di kota-kota kecil. Setiap membuka outlet, saya memang enggak pernah investasi besar. Targetnya, minimal 10 bulan sampai setahun sudah balik modal. Kuncinya di return of investement.