* Ajarkan relaksasi.
Ajak anak duduk dengan punggung lurus dan menyandar pada kursi, kemudian tunjukkan bagaimana menghitung perlahan, dari 1 sampai 5. Pada hitungan kedua, jeda sebentar, tarik napas perlahan, lalu lanjutkan menghitung kembali. Ulangi aktivitas tersebut untuk memperoleh energi maksimum, mengurangi rasa marah, dan meningkatkan kontrol.
* Beri pemahaman.
Saat anak kembali normal, berilah pemahaman sesuai usianya bahwa, misal, kemarahan tak boleh dilakukan dengan tindakan fisik atau kata-kata kasar karena akan membuat dia dijauhi teman-temannya.
TAKUT
Rasa takut muncul disebabkan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan. Sumbernya bisa berasal dari cerita, gambar-gambar, acara televisi, atau radio yang memiliki unsur menakutkan. Sama dengan amarah, rasa takut juga mencapai puncaknya antara usia 2-4 tahun. Setelah itu ketakutannya mulai berkurang, sebagian dikarenakan anak sadar bahwa situasi yang tadinya ditakuti ternyata tak menakutkan lagi. Selain juga karena ada tekanan sosial yang menyebabkan anak harus menyembunyikan ketakutannya.
Tip & trik mengatasinya:
* Memahami rasa takut anak.
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun mengalaminya. Bedanya, anak-anak sering takut pada hal-hal yang sebetulnya tidak ada atau tidak menakutkan, sedangkan orang dewasa biasanya takut pada hal-hal yang memang menakutkan. Pemahaman ini penting bagi anak agar ia tahu bahwa ketakutan itu harus beralasan atau masuk akal.
* Tidak memaksa anak.
Jangan paksa anak untuk segera bisa mengatasi ketakutannya. Beri ia cukup waktu untuk beradaptasi pada situasi/objek yang membuatnya takut. Bersikaplah santai, jangan terlalu cemas.
* Hindari jadi contoh yang salah bagi anak.