Emosi Negatif

By nova.id, Senin, 20 Februari 2012 | 06:09 WIB
Emosi Negatif (nova.id)

Apakah selama ini orang dewasa di sekeliling anak sering menunjukkan reaksi takut terhadap sesuatu di depan anak? Bila ini yang terjadi, segera ubah kebiasaan tersebut karena anak belajar mengekspresikan emosi dari lingkungannya.

* Jangan menertawakan reaksi takut anak.

Saat mengalami ketakutan, anak-anak merasakan ancaman nyata yang perlu segera diatasi.

* Kuatkan rasa percaya diri anak.

Katakan dengan mantap tetapi menenangkan, misal, "Adek tak perlu takut ditinggal sendirian sebentar saja karena Ibu pasti akan kembali." atau "Kamu anak yang berani, Ibu bangga padamu."

 CEMBURU

Rasa cemburu muncul bila anak mengira, minat dan perhatian orangtua beralih kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Cara mengungkapkannya bisa berupa kembali berperilaku seperti anak kecil, semisal mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini bertujuan untuk sekadar menarik perhatian. Umumnya cemburu dimulai sekitar sekitar 2 tahun dan semakin meningkat dengan bertambahnya usia anak.

Tip & trik mengatasinya:

* Persiapkan si kakak sebelum kehadiran adik.

Jauh sebelum anak kedua lahir, libatkan si calon kakak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menyambut kehadiran adik barunya. Misal, mengajaknya ke dokter untuk memeriksakan kehamilan ibu, membeli perlengkapan bayi dan mengatur kamar tidur bayi. Ceritakan pada anak tentang senangnya mendapat adik baru karena anak akan punya teman bermain di rumah.

* Hindari membandingkan.

Kompetisi sering dilakukan orangtua untuk memotivasi anak-anak mereka. Akan tetapi dengan memuji salah satu anak, anak lainnya akan cemburu dan merasa orang tua tak sayang lagi padanya.