Jeratan Selingkuh

By nova.id, Senin, 10 Oktober 2011 | 22:45 WIB
Jeratan Selingkuh (nova.id)

Jeratan Selingkuh (nova.id)

"Ilustrasi "

1. MANTAN PACAR MUNCUL KEMBALI

Siapa sebenarnya pasangan yang banyak dijadikan teman selingkuh? Sebuah survei membuktikan, mantan pacar adalah jawabannya. Itulah mengapa, saat bersua kembali dengan mantan pacar, cobalah untuk berhati-hati. Memang, Anda dan dia sudah mengenal lebih dalam, rasa percaya pun sudah terjalin dengan baik. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa bebas bersikap seperti saat hubungan masih terjalin. Menjalin komunikasi memang tidak dilarang, tapi cobalah buat rambu-rambunya. Saat berbicara, carilah topik-topik umum untuk dibahas. Gaya bicara juga diusahakan jangan terlalu mesra. Dia minta janjian untuk bertemu? Segera batalkan, sebab Anda mempertaruhkan keutuhan rumah tangga.

2. BERINTERAKSI DENGAN LAWAN JENIS

Beberapa profesi tertentu seperti pengacara, dosen, artis, wartawan, atau profesi yang memungkinkan banyak berinteraksi dengan lawan jenis, cukup rawan terjerat dalam perselingkuhan.

Jangan khawatir, godaan profesi ini dapat dipagari dengan keimanan yang kuat dan selalu mengingat komitmen pernikahan; untuk saling menjaga dan saling setia. Menghilangkan kesempatan-kesempatan emas untuk terjerat perselingkuhan juga akan sangat membantu. Contoh, jangan membuka peluang berduaan di tempat hiburan dengan rekan kerja.

3. BIJAK KELOLA MASALAH RUMAH TANGGA

Perselingkuhan menyebabkan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga. Itu benar. Namun patut disadari juga berbagai masalah dalam rumah tangga pun bisa memicu perselingkuhan. Curhat dengan lawan jenis terjadi karena ngomong dengan pasangannya sudah tidak "nyambung". Meraih kenikmatan seks di luar karena pasangan sudah tidak bisa memberi kepuasan.

Jika sedang terlibat konflik dengan pasangan, cobalah untuk membicarakannya secara terbuka. Jika itu sudah dilakukan tapi menemui jalan buntu, cobalah untuk minta bantuan orang ketiga. Entah itu psikolog, ahli agama, orang yang dituakan, dan lain-lain. Cobalah berusaha untuk tidak membicarakan masalah rumah tangga dengan lawan jenis.

4. CHATTING

Chatting memang tidak dilarang, tapi usahakan tidak sampai berlanjut lebih jauh. Sebab, arena ngobrol di dunia maya ini sering membuat "lupa diri". Awalnya percakapan hanya berkisar hal-hal umum, lalu bertukar foto, lantas ngobrol soal hobi, selanjutnya teman chatting semakin enak diajak curhat. Nah, tahap ini yang sudah mesti diwaspadai. Jika dia sudah meminta nomor kontak, apalagi janji bertemu muka, lebih bijak jika Anda memikirkannya kembali 1.000 kali.

5. PESAN PENDEK/TELEPON ISENG