Jeratan Selingkuh

By nova.id, Senin, 10 Oktober 2011 | 22:45 WIB
Jeratan Selingkuh (nova.id)

Pada prinsipnya setiap kejadian dapat membuka peluang perselingkuhan, termasuk SMS atau telepon nyasar. Bukan apa-apa, keisengan kita menjawab telepon/SMS nyasar lambat laun bila terus "dipupuk" ­ dapat berbuah hubungan yang lebih serius. Untuk mencegahnya? Tak perlu membuang pulsa Anda untuk menjawab SMS/telepon nyasar.

6. SERING JALAN BARENG

Sering menumpang atau ditumpangi lawan jenis juga bisa memantik api perselingkuhan. Selama perjalanan, kita ngobrol ngalor ngidul, hingga bukan tidak mungkin ada ketertarikan satu sama lain. Tapi bukan berarti kita tidak boleh menumpang atau ditumpangi, yang penting jaga sikap dan tingkah laku. Tindakan atau sikap tegas kadang diperlukan saat lawan bicara mulai ada gelagat "suka".

7. CURHAT

Sebisa mungkin, hindari berbicara masalah keluarga dengan lawan jenis. Lambat laun, bukan tidak mungkin saluran curhat itu akan berubah menjadi pasangan selingkuh. Anda merasa ada orang yang mau mengerti dan mendengarkan, dia pun merasa cocok dengan Anda. Klop deh.

MENJAGA PERNIKAHAN

Matinya pernikahan, karena banyak pasangan tidak menyadari harganya yang tak ternilai. Barulah setelah perjanjian ditandatangani, harta gono gini habis dibagi, rumah terpisah dua, mereka menyadari arti keberadaan pasangan.

Itulah mengapa, pasangan hendaknya menguatkan sendi-sendi pernikahan. Dengan begitu, semua hambatan, godaan, dan ancaman yang menghadang bisa diatasi dengan baik. Ingat, perselingkuhan terjadi karena pernikahan itu sendiri yang bermasalah. Pasangan berselingkuh bukan untuk mencari kepuasan seksual, melainkan persahabatan, pengertian, penghargaan, perhatian, kepedulian, teman berbagi, simpati, dan lain-lain.

Untuk mengatasinya, tidak ada jalan lain, benahi rumah tangga sekarang. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya:

1. Tunjukkan sikap lemah lembut kepada pasangan. Jauhkan sikap kasar dan menghina. Terlalu banyak mengkritik juga tidak berguna.

2. Jangan mencari-cari kesalahan pasangan. Hindari sikap terlalu mencurigai dan cemburu buta. Meski diucapkan dengan lembut, jika isinya mencari-cari kesalahan atau penghinaan maka kata-kata itu dapat merenggangkan hubungan.

3. Berusahalah saling menghargai dan menjaga silaturahmi. Singkirkan tembok-tembok pembatas, atau sekat-sekat yang ada saat berhubungan.

4. Bersikaplah mau mengerti, penyabar, dan mengenal permasalahan pasangan. Bukan sikap tidak peduli dan mau menang sendiri.

Saeful