1. MANTAN PACAR MUNCUL KEMBALI
Siapa sebenarnya pasangan yang banyak dijadikan teman selingkuh? Sebuah survei membuktikan, mantan pacar adalah jawabannya. Itulah mengapa, saat bersua kembali dengan mantan pacar, cobalah untuk berhati-hati. Memang, Anda dan dia sudah mengenal lebih dalam, rasa percaya pun sudah terjalin dengan baik. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa bebas bersikap seperti saat hubungan masih terjalin. Menjalin komunikasi memang tidak dilarang, tapi cobalah buat rambu-rambunya. Saat berbicara, carilah topik-topik umum untuk dibahas. Gaya bicara juga diusahakan jangan terlalu mesra. Dia minta janjian untuk bertemu? Segera batalkan, sebab Anda mempertaruhkan keutuhan rumah tangga.
2. BERINTERAKSI DENGAN LAWAN JENIS
Beberapa profesi tertentu seperti pengacara, dosen, artis, wartawan, atau profesi yang memungkinkan banyak berinteraksi dengan lawan jenis, cukup rawan terjerat dalam perselingkuhan.
Jangan khawatir, godaan profesi ini dapat dipagari dengan keimanan yang kuat dan selalu mengingat komitmen pernikahan; untuk saling menjaga dan saling setia. Menghilangkan kesempatan-kesempatan emas untuk terjerat perselingkuhan juga akan sangat membantu. Contoh, jangan membuka peluang berduaan di tempat hiburan dengan rekan kerja.
3. BIJAK KELOLA MASALAH RUMAH TANGGA
Perselingkuhan menyebabkan ketidakharmonisan hubungan rumah tangga. Itu benar. Namun patut disadari juga berbagai masalah dalam rumah tangga pun bisa memicu perselingkuhan. Curhat dengan lawan jenis terjadi karena ngomong dengan pasangannya sudah tidak "nyambung". Meraih kenikmatan seks di luar karena pasangan sudah tidak bisa memberi kepuasan.
Jika sedang terlibat konflik dengan pasangan, cobalah untuk membicarakannya secara terbuka. Jika itu sudah dilakukan tapi menemui jalan buntu, cobalah untuk minta bantuan orang ketiga. Entah itu psikolog, ahli agama, orang yang dituakan, dan lain-lain. Cobalah berusaha untuk tidak membicarakan masalah rumah tangga dengan lawan jenis.
4. CHATTING
Chatting memang tidak dilarang, tapi usahakan tidak sampai berlanjut lebih jauh. Sebab, arena ngobrol di dunia maya ini sering membuat "lupa diri". Awalnya percakapan hanya berkisar hal-hal umum, lalu bertukar foto, lantas ngobrol soal hobi, selanjutnya teman chatting semakin enak diajak curhat. Nah, tahap ini yang sudah mesti diwaspadai. Jika dia sudah meminta nomor kontak, apalagi janji bertemu muka, lebih bijak jika Anda memikirkannya kembali 1.000 kali.
5. PESAN PENDEK/TELEPON ISENG
Pada prinsipnya setiap kejadian dapat membuka peluang perselingkuhan, termasuk SMS atau telepon nyasar. Bukan apa-apa, keisengan kita menjawab telepon/SMS nyasar lambat laun bila terus "dipupuk" dapat berbuah hubungan yang lebih serius. Untuk mencegahnya? Tak perlu membuang pulsa Anda untuk menjawab SMS/telepon nyasar.
6. SERING JALAN BARENG
Sering menumpang atau ditumpangi lawan jenis juga bisa memantik api perselingkuhan. Selama perjalanan, kita ngobrol ngalor ngidul, hingga bukan tidak mungkin ada ketertarikan satu sama lain. Tapi bukan berarti kita tidak boleh menumpang atau ditumpangi, yang penting jaga sikap dan tingkah laku. Tindakan atau sikap tegas kadang diperlukan saat lawan bicara mulai ada gelagat "suka".
7. CURHAT
Sebisa mungkin, hindari berbicara masalah keluarga dengan lawan jenis. Lambat laun, bukan tidak mungkin saluran curhat itu akan berubah menjadi pasangan selingkuh. Anda merasa ada orang yang mau mengerti dan mendengarkan, dia pun merasa cocok dengan Anda. Klop deh.
MENJAGA PERNIKAHAN
Matinya pernikahan, karena banyak pasangan tidak menyadari harganya yang tak ternilai. Barulah setelah perjanjian ditandatangani, harta gono gini habis dibagi, rumah terpisah dua, mereka menyadari arti keberadaan pasangan.
Itulah mengapa, pasangan hendaknya menguatkan sendi-sendi pernikahan. Dengan begitu, semua hambatan, godaan, dan ancaman yang menghadang bisa diatasi dengan baik. Ingat, perselingkuhan terjadi karena pernikahan itu sendiri yang bermasalah. Pasangan berselingkuh bukan untuk mencari kepuasan seksual, melainkan persahabatan, pengertian, penghargaan, perhatian, kepedulian, teman berbagi, simpati, dan lain-lain.
Untuk mengatasinya, tidak ada jalan lain, benahi rumah tangga sekarang. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya:
1. Tunjukkan sikap lemah lembut kepada pasangan. Jauhkan sikap kasar dan menghina. Terlalu banyak mengkritik juga tidak berguna.
2. Jangan mencari-cari kesalahan pasangan. Hindari sikap terlalu mencurigai dan cemburu buta. Meski diucapkan dengan lembut, jika isinya mencari-cari kesalahan atau penghinaan maka kata-kata itu dapat merenggangkan hubungan.
3. Berusahalah saling menghargai dan menjaga silaturahmi. Singkirkan tembok-tembok pembatas, atau sekat-sekat yang ada saat berhubungan.
4. Bersikaplah mau mengerti, penyabar, dan mengenal permasalahan pasangan. Bukan sikap tidak peduli dan mau menang sendiri.
Saeful