Sayangi Pembuluh Darah (1)

By nova.id, Jumat, 7 September 2012 | 04:18 WIB
Sayangi Pembuluh Darah 1 (nova.id)

Sayangi Pembuluh Darah 1 (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Spesialis jantung dan penyakit dalam ini menuturkan kalimat tersebut dengan alasan kuat. Di era 80-an, ucapan ini terbukti benar secara ilmiah seiring ditemukannya lapisan sel paling dalam di pembuluh darah yaitu endothelium.

"Endothelium mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan, dari mulai keutuhan pembuluh darah, bahkan pengaturan beberapa hormon dan pengentalan darah. Luas lapisan pembuluh darah ini adalah lima kali lapangan tenis di setiap orang," urai Djoko.

Saking pentingnya, endothelium tidak disebut sebagai sebuah lapisan sel melainkan organ hingga dijuluki organ of millenium. "Organ inilah yang menentukan apakah kita tua atau muda, kita happy (bahagia, Red.) atau tidak," urainya.

Malas Bergerak

Pembuluh darah memang tak bisa disepelekan. Apalagi kondisi organ ini sangat berkaitan dengan timbulnya penyakit degeneratif yang mengiringi proses penuaan. Sebut saja penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes.

Data dari Organisasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga mengkhawatirkan. Ternyata, saat ini 48 persen kematian disebabkan penyakit jantung dan kematian karena diabetes mencapai 3,5 persen.

"Dari data WHO juga diestimasikan bahwa di 2020, orang-orang di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang berisiko terkena penyakit jantung sebesar sekitar 137 persen. Adapun risiko di negara maju lebih rendah yaitu 48 persen," jelas Aviaska D. Respati, Managing Director-Pharma Consumer Health, Tempo Scan Pacific.

Djoko mengamini fakta ini sebab di lapangan, kematian akibat sumbatan pembuluh darah atau atherothrombosis di Indonesia lebih tinggi daripada penyakit infeksi dan kanker. Pola makan dan pola hidup yang tak sehat dan malas berolahraga adalah penyebab utama kerusakan pembuluh darah. "Kebanyakan makan makanan bergula dan manis, malas bergerak, dan terlalu banyak polusi sehingga pembuluh darah rusak," ujarnya.

Sementara kerusakan pembuluh darah atau endothelial dysfunction terjadi karena banyak faktor risiko. Dari mulai merokok, kolestrol tinggi, sampai diabetes sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan memiliki plak dan bisul di pembuluh darah," kata Djoko.

Faktor risiko radikal bebas akan menyebabkan atherosclerotic atau bisul di pembuluh darah. Terpaan radikal bebas yang dimaksud adalah polusi udara hingga polusi elektromagnetik dari telepon seluler atau komputer. "Kolesterol jahat adalah gula menjadi berat dan menempel di pembuluh darah kalau ketemu radikal bebas," tegas Djoko.

Seafood Justru Baik