Sayangi Pembuluh Darah (1)

By nova.id, Jumat, 7 September 2012 | 04:18 WIB
Sayangi Pembuluh Darah 1 (nova.id)

Orang Jepang, menurut Djoko, memakan ikan 100 gram per hari per kapita. Sementara orang Indonesia hanya memakan 15 gram per hari per kapita. "Ini hanya sebesar kelingking," cetus Djoko.

Akibatnya, kematian akibat penyakit jantung di Jepang hanya 5 orang per seribu orang, "Tapi, di Indonesia hampir 27 orang. Ini hampir sama dengan orang Amerika Serikat, yaitu 30 orang," ucap Djoko.

Menyambung fakta ini, banyak orang percaya bahwa seafood justru meningkatkan kadar kolestrol jahat atau LDL (low density lipoprotein). Padahal seafood mengandung phytosterol yang bisa mengeluarkan kolesterol LDL sekaligus mencegah penyerapan kolesterol LDL di usus. "Phytosterol ada di ikan, cumi, kepiting, dan udang. Selain itu, ada juga di kacang-kacangan dan santan," ujar Djoko.

Secara spesifik, Djoko menyarankan agar masyarakat mengonsumsi ikan lele, ikan patin, dan ikan kembung. Selain mudah didapat, ikan-ikan jenis ini justru mengandung protein tinggi. "Kandungan omega-3 dan magnesiumnya sangat berguna untuk menghindarkan kita dari stroke dan penyakit jantung. Memasaknya juga hemat energi, tujuh menit sudah matang," kata dokter yang humoris ini. Ia juga menyarankan agar kita mengonsumsi minimal 300 gram ikan dalam seminggu.

Jangan Pakai Jelantah

Selain membantah mitos bahwa seafood akan menaikkan kolestrol jahat, Djoko juga mengoreksi mitos soal kelapa dan olahannya. "Minyak kelapa tidak mengandung kolestrol tapi mengandung MCT (Medium-Chain Triglycerides)," kata Djoko. Mengonsumsi 1 sendok makan minyak kelapa malah setara dengan separuh porsi nasi goreng. "Energinya juga tidak akan 'mampir' atau disimpan menjadi lemak," tambahnya.

Jika Anda masih mengeluh pusing setelah makan makanan bersantan atau seafood, bisa jadi ini karena kandungan vetsin yang terlalu banyak. "Penggunaan minyak goreng berulang kali juga membuat kolestrol jahat meningkat. Jadi jangan gunakan minyak jelantah," tegasnya.

Hindari juga memanaskan makanan berulang kali karena akan menyebabkan kadar natrium makin tinggi. "Ini tidak baik untuk tekanan darah tinggi," tambahnya. Asam urat juga bisa timbul karena kebiasaan ini.

Mitos bahwa daging kambing dan kuning telur paling ampuh menaikkan tekanan darah juga tak sepenuhnya benar. "Daging sapi impor justru lebih besar kolesterolnya yaitu 64 mg per 100 gram, sedangkan daging kambing mengandung 17 mg per 100 gram," papar Djoko.

Begitu juga dengan kuning telur yang memiliki kandungan kolesterol sebanyak 320 mg/100 gram. "Tapi, untuk mendapatkan jumlah itu, kita harus memakan 18 buah kuning telur. Apa mungkin kita memakan sebanyak itu setiap hari? Ini mitos yang salah," papar Djoko.

Disfungsi Ereksi

Sebanyak 30 persen serangan penyakit jantung datang tanpa keluhan. "Sisanya ada keluhan karena biasanya ketahuan pas check up atau ada keluhan di dada," ujar Djoko. Padahal penyempitan pembuluh darah biasanya diawali gejala yang tampak sepele. Contohnya, mudah lelah, mudah pegal, linu di tengkuk, dan mudah sakit kepala.