Seks Memang Membuat Awet Muda

By nova.id, Minggu, 27 Februari 2011 | 17:06 WIB
Seks Memang Membuat Awet Muda (nova.id)

Para ahli kerap menganjurkan kita melakukan hubungan seks secara rutin ­tentu dengan pasangan yang sah. Nah, soal frekuensi ini, saran Gerald, pentingkan kualitas daripada kuantitas. "Kompromikan, frekuensi sebanyak mana yang disepakati kedua belah pihak." Sebuah penelitian di Inggris dengan 900 responden berusia 45-60 tahun menunjukkan, mereka yang berhubungan intim dua kali seminggu, lebih panjang 10 tahun usianya dibanding mereka yang hanya melakukan sekali dalam sebulan. Boleh dicoba, Bu-Pak.

SELINGKUH BIKIN TAMBAH TUA

Banyak orang meyakini, kalau mau awet muda harus banyak berhubungan seks dengan orang-orang yang lebih muda. Padahal, "itu cuma mitos!" tegas Gerald. Jadi, enggak betul sama sekali, ya, Pak.

Mitos ini, terang Gerald, cuma berasal dari wishful thinking, pemikiran yang seolah-olah mengatakan semakin sering berhubungan seks dengan orang muda akan membuat tampak awet muda. "Malah ada yang nekat punya pikiran, semakin banyak ganti pasangan, apalagi dengan yang muda-muda, akan membuat awet muda. Ini salah, lo." Wishful thinking ini seringnya muncul dari kaum pria, karena fantasinya tentang seks lebih bermacam-macam. "Seolah-olah semakin banyak wanita muda semakin macho. Jadi melihat seks itu sebagai tonikum."

Kalau cuma sekadar fantasi, sih, boleh-boleh aja, kok, Pak. Asal jangan sampai mempercayai mitos tersebut, lalu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Lebih banyak ruginya, Pak. Bukankah berganti-ganti pasangan termasuk seks bebas? Nah, kalau sampai terkena penyakit menular seksual, apa bukannya malah bikin kesehatan anjlok? Kalau sudah begitu, masihkah bisa dibilang awet muda?

Lagi pula, Pak, secara psikologis juga enggak sehat, kok. "Hubungan yang tidak sah ini membuat kita didera perasaan was-was. Nah, secara kejiwaan, kan, enggak baik. Stres bisa timbul kalau terus-terusan main kucing-kucingan dengan pasangan," terang Gerald.

Belum lagi jika kegiatan seks itu dilakukan berlebihan secara excessive, malah bisa merusak tubuh. Bukankah tubuh kita jadi loyo? Ibarat kita menggenjot aktivitas fisik tanpa istirahat, bukan bikin tambah bugar malah membuat kondisi menurun. Iya, kan? Nah, begitu juga hubungan seks.

Jadi, tekan Gerald, lakukan hubungan seks hanya dengan pasangan yang sah. "Ingat, hubungan seks bukan cuma kebutuhan fisik, tapi juga emosional. Jika keyakinan ini dipakai terus, seks dengan sendirinya membuat hidup pasangan makin bergairah." Sebaliknya, jika hubungan emosional suami-istri tak harmonis dan kemesraan hilang, "seks cuma jadi soal kewajiban, hambar. Gairah yang terpancar juga lama-lama hilang." Kalau sudah begitu, muka jadi berkerut dan tampak tua.

Santi Hartono/nakita