Nah, jika suasana kamar sudah oke, kini perhatikan penampilan. Tanggalkan krim malam dan daster ataupun sarung tua meski nyaman dikenakan. Pasangan bisa malas mencumbu jika penampilan kita tak yahud di ranjang. "Bayangkan, sudah pakai daster lusuh, tiap malam maskeran dengan krim yang berbau aneh. Lama-lama suami, kan, jadi hilang gairahnya." Menurut Sukiat, istri perlu memiliki 1-2 pakaian tidur yang seksi dan istimewa karena bisa menampilkan sensualitas. Sebaliknya, suami pun harus menyiapkan pakaian tidur yang bersih dan wangi. "Istri-istri juga suka, lo, bila sesekali suami menggunakan parfum atau after shave lotion yang beraroma maskulin dan sensual."
Selanjutnya, perlu diciptakan ritual bercinta. Di antaranya, lewat musik. Putarlah musik lembut dengan suara terdengar lamat-lamat. Irama musik yang lembut bisa membangkitkan gairah, lo. "Ajak pasangan berdansa atau bergerak mengikuti musik sambil saling membuka pakaian dan berjalan ke tempat tidur." Di beberapa toko musik terkemuka tersedia berbagai kaset dan CD kumpulan lagu-lagu compilation cinta yang bisa menumbuhkan suasana romantis. Tak ada salahnya, kan, melengkapi koleksi musik kita dengan lagu-lagu seperti itu.
Tapi kalau pesawat TV, Sukiat sama sekali tak menganjurkan dibawa ke kamar. Soalnya, TV bisa mengganggu konsentrasi. "Nanti saat istrinya sudah ingin dicumbu, sang suami malah masih asyik nonton bola. Kan, jadi runyam." Juga pantang dibawa ke kamar ialah persoalan. "Hidup memang penuh problem, entah besar atau kecil. Tapi sedapat mungkin saat di kamar hadapi semua persoalan dengan santai hingga hubungan intim tak terabaikan," anjur Sukiat.
Jadi, jangan anggap remeh kamar, ya, Bu-Pak. Apalagi dalam ilmu psikologi, gairah untuk melakukan hubungan intim selalu dikaitkan dengan suasana yang novelty, selalu diperbarui. Selain itu, hubungan intim yang menyenangkan adalah total sexual intercourse atau hubungan seks yang total. Jadi, sehebat apa pun kita bercinta dan sesiap apa pun organ-organ seks menerima rangsangan, tapi bila lingkungan fisik tak mendukung, ya, percuma saja karena lama-lama rangsangan seks itu jadi pudar dan tak nikmat lagi.
Santi Hartono/nakita
KAMAR YANG BERGAIRAH
Untuk mendapatkan suasana kamar yang membuat kita makin bergairah, ikuti tips berikut dari Anita Pasaman, arsitek sekaligus interior disainer yang kerap menata ulang kamarnya.
* Taruh hanya perabot yang sangat penting seperti tempat tidur dan dua meja kecil di sisi kiri-kanannya (bed sited). Pilih lemari pakaian bentuk sederhana dan tak menyita tempat. Jangan sampai kamar tidur penuh perabot dan barang-barang yang rak perlu hingga menghasilkan kesan sempit. Perabot pun harus diatur tata letaknya agar serasi.
* Jangan taruh meja kerja di kamar. Nanti pikiran "lari"nya ke pekerjaan terus lantaran melihat kertas-kertas di meja yang harus diselesaikan atau bon-bon yang harus dibereskan. Akhirnya, pikiran jadi enggak rileks hingga hubungan intim pun jadi enggak enak.
* Perhatikan warna. Kendati pemilihan warna bergantung selera, namun untuk mendapatkan kesan hangat dan intim, dianjurkan pilih warna netral seperti krem, merah muda, dan abu-abu muda untuk warna dinding. Bukan berarti tak boleh memilih warna-warna terang semisal merah, oranye, atau kuning, lo. Namun sebaiknya warna-warna tersebut digunakan sebagai aksen saja, bukan warna yang mendominasi seluruh kamar.
* Perhatikan pula lighting-nya. Sebaiknya pencahayaan diperoleh dari boloa lampu warna kekuningan atau kebiruan dengan wat rendah. Sinar redupnya bisa memberi efek sensual namun tetap cozy, hangat.
* Jaga sirkulasi udara tetap mengalir baik dengan membuat jendela cukup besar. Dengan begitu, sinar matahari pagi dan siang bisa masuk secara maksimal, hingga mengurangi kepengapan di waktu malam.