Kenali 15 Karakter Suami

By nova.id, Minggu, 19 Desember 2010 | 17:01 WIB
Kenali 15 Karakter Suami (nova.id)

* POSESIF

Yang ini serupa tapi tak sama dengan suami dominan karena sebetulnya membuat orang lain tercengkeram kuat dalam genggamannya. Untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan atau pengaruhnya, seorang suami posesif tidak mau sang istri lepas dari tangannya. Itulah mengapa suami tipe begini umumnya tidak "rela" istrinya berkarier di luar rumah karena khawatir kecantol pria lain. Ia pun tidak pernah siap bila istri lebih pintar atau memiliki karier yang lebih cemerlang dari dirinya. Pada dasarnya, kata Drajat, suami posesif adalah pribadi serba bingung yang juga lahir dari orang tua dominan.

* ANAK MAMI

Setiap kali ada masalah dalam keluarganya, suami tipe begini pasti akan lari mengadu atau mencari perlindungan pada ibunya. Jangan harap, deh, ia mau bersharing dengan pasangan hidupnya. Menurut Drajat, penyebabnya karena sejak awal, anak tidak diajarkan atau dibiasakan untuk menghadapi realitas. Segala sesuatu ditentukan atau diatur oleh orang yang pegang dominasi tadi. Dalam hal ini, ibunya. "Tentu saja istri kerap tidak bisa menerima kenyataan dirinya dinomorsekiankan oleh suaminya setelah kepentingan ibunya." Mau tidak mau ia harus selalu diposisikan untuk "bersaing" dengan ibu mertua. Sementara ibu mertua senantiasa berambisi menunjukkan pada menantu dan "seluruh dunia" bahwa cuma dialah yang paling bisa merawat dan mengerti anaknya.

Seharusnya sebagai kepala keluarga, suamilah yang kini menentukan jalan hidupnya sendiri. Tapi karena selalu berada dalam cengkeraman atau di bawah payung perlindungan ibu, ia mengalami kesulitan untuk menjalankan perannya sebagai suami yang penuh tanggung jawab.

* CEREWET

Sejak kecil, tipe suami ini terbiasa dituntut untuk melakukan segalanya serba sempurna. Celakanya, karena tuntutan tersebut terlalu tinggi, si lelaki cilik tadi justru dibayangi kekhawatiran tidak pernah bisa beres menyelesaikan tugasnya. Kalau melakukan kesalahan sedikit saja, yang didapatinya pasti omelan atau kemarahan.

"Dalam rangka menutupi kekurangannya itulah, ia pun lantas menunjukkan sikap cerewet pada orang lain. Ia menuntut kesempurnaan yang sama pada orang lain. Soalnya, ia sudah terlanjur terobsesi segala sesuatu memang harus serba sempurna. Super-egonya terlalu tinggi." Nilai-nilai kehidupan yang dimiliki suami tipe ini sebetulnya baik. Tapi karena tujuan dan dasarnya begitu rapuh, nilai-nilai tersebut justru jadi tidak sejalan dengan realita.

Untuk mengatasinya, terang Drajat, sejak kecil berilah kepercayaan dan kesempatan pada anak, termasuk kesempatan berbuat salah. Latih anak untuk menghadapi kenyataan sekaligus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, tak peduli bagaimanapun hasilnya. Selain itu, tumbuh suburkan sikap toleran terhadap kekurangan atau kesalahan orang lain.

* PENDIAM

Tidak jadi masalah kalau istri bisa menangkap makna sikap diam suaminya lewat bahasa tubuh. Karena itu berarti komunikasi dua arah di antara mereka masih berlangsung. "Lo, si istri kan seharusnya sudah tahu sejak dulu kalau suaminya memang pendiam." Sikap pendiam ini baru akan jadi masalah kalau dijadikan alat oleh suami untuk menjauhkan diri dari istrinya. Jadi, lebih merupakan tameng atau keengganan suami untuk berkomunikasi.

Dalam kasus seperti ini, istri seharusnya berani introspeksi diri, mengapa suaminya jadi pendiam begitu. Kalau benar pernah terjadi kesalahpahaman akibat kegagalan berkomunikasi, apa yang kira-kira bisa diupayakan untuk menyelamatkan jalur komunikasi tadi. "Kalau diamnya lebih karena enggan berkomunikasi, sebetulnya ia memang sengaja menutup diri dari pasangannya." Secara tidak langsung bukankah ini berarti ia tak memaafkan maupun menghargai pasangannya lagi.