Kenali 15 Karakter Suami

By nova.id, Minggu, 19 Desember 2010 | 17:01 WIB
Kenali 15 Karakter Suami (nova.id)

* NGERUMPI 

Sebetulnya tipe pria begini terbilang sangat jarang karena kondisi budaya lebih memungkinkan wanitalah yang jadi biang gosip atau tukang ngerumpi karena wanita terbiasa bergantung pada orang lain. Dalam arti tidak berani ambil keputusan sendiri, hingga selalu "menoleh" dan meminta pendapat pada orang lain setiap kali ada masalah.

Menurut Drajat, dalam diri tiap orang ada kecenderungan untuk melengkapi apa pun yang belum lengkap. Begitu juga dalam melihat kehidupan, orang cenderung melengkapi-lengkapi apa yang dianggapnya kurang. "Itu sebabnya, semakin seseorang merasa dirinya kurang, semakin kuat kecenderungan untuk mencari-cari kekurangan orang lain lalu melengkapinya."

Sebaliknya, pria yang memiliki rasa percaya diri yang positif, lanjut Drajat, umumnya tidak terjebak pada kebiasaan ngegosip begini. Drajat tidak menampik kemungkinan bahwa gosip di antara sesama pria bisa sedemikian hidup bila topiknya mengenai wanita atau hal-hal serupa. Berbagai situasi sosial yang semakin menekan, banyaknya kompetisi, bertumpuknya kegagalan demi kegagalan, membuat pria semakin takut ditolak, hingga semakin membutuhkan pemenuhan untuk melengkap-lengkapi kekurangan orang lain.

"Ngerumpi ternyata juga dijadikan sarana mencari perhatian agar diterima oleh kelompok. Semakin seseorang butuh perasaan diterima kelompoknya, semakin dia berusaha menunjukkan kebolehannya bergosip ria hingga muncul kesan bahwa dia 'tahu' dan bisa diandalkan sebagai sumber informasi."

* PEMARAH

Tak jauh beda dengan suami dominan. Penyebabnya juga rasa tidak aman akibat sering mengalami frustrasi, menemui kegagalan, merasa kalah dan tersia-sia. "Meski idealnya, orang memang harus bisa menerima kekalahan. Kalau sering menemui kegagalan, sepatutnya mau introspeksi diri.

Nyatanya, tekanan-tekanan hidup jutru terakumulasi dalam sikap agresif." Kalau dimarahi bos di kantor, contohnya, lalu mencari pelampiasan di rumah dengan marah-marah.

Bentuk agresif seperti ini biasanya bersifat sementara. Sementara bila sudah begitu melekat dan membentuk citra tersendiri dalam diri yang bersangkutan, sifat agresif menetap menjadi sikap pemarah. Ada pula sifat agresif yang muncul dari ketidakpercayaan pada dunia, semisal melihat orang tuanya dibunuh.

Yang bersangkutan menangkap kesan bahwa dunia penuh kekerasan, hingga yang terbentuk dalam dirinya adalah "semangat" untuk bertahan. Kalau mau hidup berarti harus menunjukkan kekerasan untuk mengalahkan atau bahkan memusnahkan orang lain.

* PENUH TANGGUNG JAWAB

Asal tahu saja, pria tipe ini sangat sedikit jumlahnya. Mereka adalah suami-suami yang sudah cukup terlatih dan terbiasa menghadapi realitas. Umumnya suami-suami seperti ini semasa kecilnya adalah anak laki-laki yang diberi kepercayaan dan kesempatan orang tuanya untuk mencoba dan berbuat salah. Naik sepeda di jalan raya, contohnya.