Asuransi, Membeli Rasa Aman (1)

By nova.id, Minggu, 28 November 2010 | 17:01 WIB
Asuransi Membeli Rasa Aman 1 (nova.id)

ASURANSI PENDIDIKAN

Dengan mengambil asuransi pendidikan, berarti kita telah menyiapkan dana pendidikan untuk si kecil. Perusahaan asuransi akan memberikan dana sebesar jumlah tertentu bila anak masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu. Dengan demikian, bila terjadi kematian pada orang tua, perusahaan asuransi tetap akan memberikan jumlah dana tadi kepada si anak tanpa preminya perlu diteruskan lagi.

Sayangnya, tutur Safir, banyak orang tua mengambil asuransi pendidikan tanpa tahu lebih dulu berapa perkiraan biaya pendidikan anaknya kelak. "Padahal, sepanjang yang saya ketahui, UP yang bakal diterima, jumlahnya biasanya tak cukup untuk menanggung biaya pendidikan anak kelak." Untuk itu, Safir memberikan 3 pilihan. Pertama, menutupi selisihnya dengan menabung sendiri.

Kedua, memperbesar dana pertanggungannya sehingga mencukupi untuk membiayai pendidikan. Ketiga, stop atau tak mengambil asuransi pendidikan dan siapkan biaya pendidikan tersebut dengan menabung sendiri. "Sebetulnya, bila kita termasuk pasangan yang punya disiplin tinggi dalam menabung, maka pilihan menabung untuk menyiapkan dana pendiikan anak adalah pilihan terbaik."

Sebab, dengan menabung sendiri, keuntungannya akan jauh lebih besar ketimbang asuransi. Itulah mengapa, Safir lebih menyarankan asuransi pendidikan diikuti oleh pasangan yang tingkat disiplinnya kurang dalam menabung. "Bukankah dengan asuransi, mau tak mau, kita wajib membayar premi?" Nah, kewajiban ini tentunya tak berarti apa-apa bila dibandingkan rasa aman yang akan diperoleh dengan melihat biaya pendidikan anak pasti terbayarkan. Iya, kan?

BUKAN INVESTASI

Perlu diketahui, asuransi bukanlah investasi. "Asuransi adalah proteksi," tegas Safir. Dengan mengambil asuransi, lanjutnya, kita mendapatkan UP atau kasarnya uang keamanan kita. Jadi, dengan jumlah yang dibayarkan, kita akan mendapat rasa aman. Misal, rasa aman kalau kita meninggal, anak dan keluarga pasti ada yang menanggung biaya hidupnya; rasa aman kalau kita atau anggota keluarga sakit dan harus diopname, kita tak lagi harus memikirkan biaya obat dan rumah sakit; dan sebagainya.

"Itulah intinya kita ikut asuransi, membeli rasa aman. Meskipun uang kita hilang, namun kita mendapat sesuatu, rasa aman." Akan halnya investasi atau menabung, yaitu menyimpan uang untuk mendapatkan keuntungan. Jadi, keuntungan ada pada diri si penabung. Tapi dalam menabung diperlukan kedisiplinan diri. Kalau tidak, bisa saja kita menabungnya tak setiap bulan.

Untuk itu, anjur Safir, sebaiknya kita juga mengambil asuransi jiwa kendatipun sudah punya tabungan sendiri. Pokoknya, jangan lihat untung-rugi, deh, kalau mengikuti asuransi, khususnya jiwa dan kesehatan." Dengan mengikuti program asuransi, kita semata-mata hanya membeli rasa aman. Jadi, nilai keuntungannya lebih bersifat psikologis daripada materi atau jumlah uang yang didapat.  

Julie /Iman Dharma Setiawan / bersambung