Bahaya Keseringan Minum Obat

By nova.id, Rabu, 9 Februari 2011 | 17:00 WIB
Bahaya Keseringan Minum Obat (nova.id)

* Obat Penurun Panas dan Penghilang Rasa Nyeri

Seringkali kalau diperhatikan bila anak sakit, ibu biasanya langsung memberikan obat penurun panas. Bisa saja yang terjadi, sedikit-sedikit tapi sering. Pada jenis obat-obat penurun panas dan penghilang nyeri harus diberikan tergantung klinisnya dan juga sesuai anjuran dokter kapan harus diberikan dan kapan tidak diberikan. Karena obat-obat ini justru mempunyai efek samping, terutama mengganggu fungsi hati.

* Obat Alergi

Untuk obat-obat anti alergi dengan penggunaan jangka waktu lama dianjurkan obat dengan derivat atau golongan baru yaitu antihistamin. Hampir bisa dikatakan antihistamin tak ada efek samping dibandingkan golongan obat sebelumnya yang berefek samping jadi mengantuk.

"Juga jangan diberikan steroid karena bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang pada anak." Sebab, steroid sudah diproduksi sendiri dalam tubuh. Kalau diberikan steroid lagi dalam jangka lama maka produksi steroid di dalam tubuh akan tersupresi dan akibatnya mengganggu pertumbuhan anak. Untuk pemberian jangka pendek boleh dilakukan asal ada indikasi. Misalnya, anak gatal hebat atau mendapat serangan asma hebat. Pemberiannya bisa 3-5 hari atau mungkin seminggu dan setelah itu selesai. "Karena itu pada kemasan obat anti alergi yang mengandung steroid biasanya dicantumkan batas lama pemberiannya."

* Obat Anti Jamur

Memang tidak banyak penyakit karena gangguan jamur. Efek samping penggunaan obatnyapun tergantung jenis penyakitnya. Tapi biasanya penggunaan obat ini dalam jangka pendek hanya 5 hari sampai 3 minggu. Sehingga efek sampingnya pun bisa dikatakan tidak ada.

* Obat Pencahar

Pada beberapa anak mungkin ada yang mengalami sulit buang air besar, sehingga setiap kali harus dibantu dengan obat. Ada obat minum dan ada juga yang lewat anus. Sebetulnya tak berpengaruh apa-apa, kok, bagi tubuh. Obat tersebut tak diserap oleh tubuh. Yang lewat anus malah lebih aman, karena hanya memperlunak daerah di sekitar anus saja. Lagipula sebetulnya obat ini tak dibutuhkan setiap hari, kan? Toh, kalau buang airnya normal maka pemberiannya pun dihentikan.

Persoalannya bila anak sulit buang air besar terus menerus atau dalam jangka lama, maka yang harus dilakukan, tegas Kishore, mencari penyebabnya. "Bukan dengan penggunaan obat pencahar terus menerus. Apakah penyebabnya itu karena diet makanan yang tak seimbang ataukah ada penyakit lain yang berpengaruh pada kesulitan buang air besarnya," kata Kishore.

KIAT MEMBUAT ANAK SEHAT

Agar anak tak selalu minum obat, maka anak harus sehat dan tak sering sakit. Untuk itu, saran Kishore, yang bisa dilakukan orang tua antara lain:

1. Ikutilah pola imunisasi dengan baik dan teratur. Kendati mahal dan memiliki efek samping, pemberian imunisasi jauh lebih bermanfaat dibandingkan bila nanti anak sakit lebih parah. Seperti diketahui penyebab penyakit terbanyak di Indonesia adalah infeksi seperti difteri, tetanus, pertusis, meningitis atau radang selaput otak, campak, dan lain-lain. Bila anak sudah mendapat imunisasi, minimal penyakit berat ini tak ada. Kalaupun toh terkena hanya ringan dan dapat diberikan obat-obatan ringan.

2. Kalau ada orang atau keluarga yang sakit sebaiknya tidak dekat-dekat dengan bayi atau anak. Agar ia tak tertular sakit.

3. Untuk memperbaiki daya tahan tubuh anak maka berilah diet yang sesuai dengan usianya sehingga daya tahan tubuhnya baik.

4. Pemberian obat dalam jangka panjang bagi anak penderita penyakit tertentu harus benar, teratur dan disiplin. Kalau tidak maka kuman bisa resisten dan sakitnya bertambah parah.

  Dedeh Kurniasih/nakita