Waspadai "Ancaman" Godaan Berselingkuh!

By Nakita Editorial, Minggu, 23 Mei 2010 | 17:29 WIB
Waspadai ancaman godaan berselingkuh. (iStock)

"Dalam bercinta, harus dilihat kebahagiaan siapa yang paling penting. Kalau kebahagiaan saya, maka semuanya diukur dari sudut saya. Tapi kalau kebahagiaan pasangan, berarti kita harus mengerti dia, menghargai segala macam yang ada padanya dan memberikan hal-hal yang memungkinkan ia mengembangkan diri, yang membuatnya bahagia. Kita pun menjadi bahagia kalau dia bahagia."

Bila istri/suami masih juga curiga pada pasangannya, tambah Bang Noel, berarti dirinya belum sepenuhnya mengerti pasangannya.

"Mungkin masih ada yang jadi misteri, sehingga belum sepenuhnya percaya pada pasangan. Hal-hal inilah yang harus dikuakkan."

MENANTANG BERKELAHI

Perempuan, terang Bang Noel, biasanya suka menyalahkan diri sendiri bila pasangannya selingkuh.

Hal ini disebabkan ada anggapan perempuan harus meladeni dan mengurusi suami.

Padahal, seharusnya suami-istri saling melayani.

"Jika hanya satu arah, perasaan bersalah akan muncul karena ia merasa tak bisa melayani suami dengan baik."

Perasaan-perasaan tersebut biasanya dialami oleh wanita yang konsep diri maupun harga dirinya kurang baik.

"Dia merasa lemah dan merasa banyak hal kurang dalam dirinya. Terutama pada istri yang fungsi pokoknya hanya sebagai istri saja, mengurusi anak dan suami. Dia tak bekerja, sehingga dia melihat dirinya secara kerdil," contoh Bang Noel.

Sementara di pihak pria, biasanya akan langsung menantang berkelahi si PIL.

"Padahal bisa jadi istrinya enggak berselingkuh, hanya membicarakan bisnis," ujar Bang Noel.