Menurut Saksi Mata, Sri dan Jean Sempat Ketahuan Bercinta di Mobil

By nova.id, Jumat, 12 Desember 2014 | 12:05 WIB
Menurut Saksi Mata Sri dan Jean Sempat Ketahuan Bercinta di Mobil (nova.id)

TabloidNova.com - Ibu Jati, pedagang nasi warteg yang berada sekitar 50 meter dari lokasi rekonstruksi pembunuhan Sri Wahyuningsih Madjid (41), meragukan rekonstruksi yang dilakukan pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta di Taman Brawijaya, Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2014).

Menurut dia, rekonstruksi sebanyak 38 adegan yang dilakukan langsung oleh Jean Alter Huliselan (31), teman kencan sekaligus pelaku pembunuhan, tidak tepat. Dia mengungkapkan, pembunuhan tidak dilakukan di sisi barat Taman Brawijaya. Sri dan Jean justru tertangkap basah sedang bercinta dalam mobil Freed milik Sri pada Sabtu (15/11/2014) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Kalau cuma berhenti di pinggir terus dicekek, saya rasa bohong. Soalnya, dia sempat ditegor sama sopir bajaj yang mangkal di sini," ujarnya menunjuk area tempat dikerumuni pihak kepolisian dan wartawan.

Wanita yang dipanggil Mba Yu itu bercerita, penggerebekan yang dilakukan oleh sejumlah sopir bajaj dan taksi yang biasa nongkrong di warungnya itu bermula dari kecurigaan adanya aktivitas di dalam mobil Honda Freed B 136 SRI milik Sri yang diparkir tidak jauh dari warungnya. Saat itu, kendaraan milik Sri tersebut terlihat bergoyang-goyang secara berulang dengan mesin tetap menyala. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, para sopir pun mencoba melongok kaca depan mobil dengan menggunakan senter kecil.

"Yang negur pertama adalah Mas Slamet. Dia sopir bajaj, orang Kebumen. Dia negur karena penasaran mobil itu goyang-goyang. Dia datengin tuh mobil. Sempet dia senter juga ke dalam mobil pake senter yang biasa nerawang batu (cincin)," ujarnya menirukan adegan.

Namun, seusai menerawang singkat, Slamet katanya berteriak "buka" dan mengetuk kaca jendela sebelah kiri kabin depan. Sambil terlihat memasang wajah galak, Slamet pun terdengar berteriak meminta kedua orang di dalam mobil, yang diketahui adalah Sri dan Jean, untuk keluar. Namun, hanya berselang dua menit, mobil melaju kencang ke arah Jalan Raya Antasari.

"Waktu itu, kacanya enggak dibuka, tetapi Mas Slamet sempat lihat dan cerita kalau ada orang yang mesum. Laki-lakinya kelihatan masih pakai baju, tetapi sudah buka celana. Nah, ceweknya udah buka baju, rebahan di jok kiri," urainya.

Sementara itu, berbeda dengan kesaksian Mba Yu, Warta Kota menyaksikan rekonstruksi bahwa pembunuhan terhadap ibu dari Yopie (18) dan Anggia Faradira (15) itu dilakukan saat mobil tengah diparkir di sisi Taman Brawijaya. Jean yang mengenakan baju tahanan oranye dengan memakai penutup wajah serta topi terlihat memeragakan detik-detik kematian Sri.

Dalam rekonstruksi, Jean terlihat membaringkan tubuh Sri pada jok penumpang depan sebelah kiri, dan mulai menaiki tubuh Sri yang terlihat diperagakan seorang anggota kepolisian dalam posisi telentang. Jean yang sudah di atas Sri segera mencekik leher perempuan tersebut selama tiga menit. Sri akhirnya tewas.

Seusai mengecek denyut jantung Sri dan memastikan bahwa perempuan tersebut sudah meninggal dunia, Jean terlihat kembali diborgol dan dikawal menuju lokasi rekonstruksi berikutnya, yakni tempat indekos Jean yang berlokasi di Jalan Benda Raya, Kemang, Mampang, Jakarta Selatan.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Azhari Kurniawan mengatakan bahwa Jean Alter terbukti telah melakukan pembunuhan dengan cara mencekik hingga korban meninggal di Taman Brawijaya. Pembunuhan dilakukan karena selisih paham setelah Jean dituduh memiliki teman dekat lain.

"Dia mencekik korban hingga meninggal di taman itu (Brawijaya). Karena dicekik, mulut Sri mengeluarkan darah dan terciprat mengenai baju tersangka. Tersangka pun pulang ke tempat indekos untuk mengganti pakaian," urainya.