TabloidNova.com - Ibu Jati, pedagang nasi warteg yang berada sekitar 50 meter dari lokasi rekonstruksi pembunuhan Sri Wahyuningsih Madjid (41), meragukan rekonstruksi yang dilakukan pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta di Taman Brawijaya, Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2014).
Menurut dia, rekonstruksi sebanyak 38 adegan yang dilakukan langsung oleh Jean Alter Huliselan (31), teman kencan sekaligus pelaku pembunuhan, tidak tepat. Dia mengungkapkan, pembunuhan tidak dilakukan di sisi barat Taman Brawijaya. Sri dan Jean justru tertangkap basah sedang bercinta dalam mobil Freed milik Sri pada Sabtu (15/11/2014) sekitar pukul 02.30 WIB.
"Kalau cuma berhenti di pinggir terus dicekek, saya rasa bohong. Soalnya, dia sempat ditegor sama sopir bajaj yang mangkal di sini," ujarnya menunjuk area tempat dikerumuni pihak kepolisian dan wartawan.
Wanita yang dipanggil Mba Yu itu bercerita, penggerebekan yang dilakukan oleh sejumlah sopir bajaj dan taksi yang biasa nongkrong di warungnya itu bermula dari kecurigaan adanya aktivitas di dalam mobil Honda Freed B 136 SRI milik Sri yang diparkir tidak jauh dari warungnya. Saat itu, kendaraan milik Sri tersebut terlihat bergoyang-goyang secara berulang dengan mesin tetap menyala. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, para sopir pun mencoba melongok kaca depan mobil dengan menggunakan senter kecil.
"Yang negur pertama adalah Mas Slamet. Dia sopir bajaj, orang Kebumen. Dia negur karena penasaran mobil itu goyang-goyang. Dia datengin tuh mobil. Sempet dia senter juga ke dalam mobil pake senter yang biasa nerawang batu (cincin)," ujarnya menirukan adegan.
Namun, seusai menerawang singkat, Slamet katanya berteriak "buka" dan mengetuk kaca jendela sebelah kiri kabin depan. Sambil terlihat memasang wajah galak, Slamet pun terdengar berteriak meminta kedua orang di dalam mobil, yang diketahui adalah Sri dan Jean, untuk keluar. Namun, hanya berselang dua menit, mobil melaju kencang ke arah Jalan Raya Antasari.
"Waktu itu, kacanya enggak dibuka, tetapi Mas Slamet sempat lihat dan cerita kalau ada orang yang mesum. Laki-lakinya kelihatan masih pakai baju, tetapi sudah buka celana. Nah, ceweknya udah buka baju, rebahan di jok kiri," urainya.
Sementara itu, berbeda dengan kesaksian Mba Yu, Warta Kota menyaksikan rekonstruksi bahwa pembunuhan terhadap ibu dari Yopie (18) dan Anggia Faradira (15) itu dilakukan saat mobil tengah diparkir di sisi Taman Brawijaya. Jean yang mengenakan baju tahanan oranye dengan memakai penutup wajah serta topi terlihat memeragakan detik-detik kematian Sri.
Dalam rekonstruksi, Jean terlihat membaringkan tubuh Sri pada jok penumpang depan sebelah kiri, dan mulai menaiki tubuh Sri yang terlihat diperagakan seorang anggota kepolisian dalam posisi telentang. Jean yang sudah di atas Sri segera mencekik leher perempuan tersebut selama tiga menit. Sri akhirnya tewas.
Seusai mengecek denyut jantung Sri dan memastikan bahwa perempuan tersebut sudah meninggal dunia, Jean terlihat kembali diborgol dan dikawal menuju lokasi rekonstruksi berikutnya, yakni tempat indekos Jean yang berlokasi di Jalan Benda Raya, Kemang, Mampang, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKBP Azhari Kurniawan mengatakan bahwa Jean Alter terbukti telah melakukan pembunuhan dengan cara mencekik hingga korban meninggal di Taman Brawijaya. Pembunuhan dilakukan karena selisih paham setelah Jean dituduh memiliki teman dekat lain.
"Dia mencekik korban hingga meninggal di taman itu (Brawijaya). Karena dicekik, mulut Sri mengeluarkan darah dan terciprat mengenai baju tersangka. Tersangka pun pulang ke tempat indekos untuk mengganti pakaian," urainya.
Rekonstruksi pada kamar Jean menggambarkan situasi saat Jean mengganti pakaian dan merapikan pakaian ke dalam koper untuk pulang ke kampung halamannya di Nabire, Papua. Tidak hanya itu, Jean pun dikabarkan sempat menyapa beberapa teman indekos sambil membawa kantong plastik berisi baju bernoda darah saat hendak melenggang masuk ke dalam mobil.
Seusai berkemas, Jean pun memacu mobilnya menuju Bandara Soekarno-Hatta melalui Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan berhenti di sekitar Km 18 untuk membuang baju bernoda darah. "Kesaksiannya sejauh ini benar, baju itu sudah ditemukan dalam kondisi rusak di selokan pinggir tol," ujarnya.
Tidak berselang lama, mobil yang dikendarai Jean, dan membawa jenazah Sri yang sudah dalam keadaan kaku, diketahui masuk ke dalam area parkir Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (15/11/2014) sekitar pukul 08.21 WIB. Sebelum akhirnya meninggalkan jenazah Sri, Jean sempat keluar dan menukarkan pecahan dollar untuk membeli tiket.
"Sebelum ditinggalkan, mayat Sri ditutupi menggunakan jaket dan handuk putih. Wajahnya (ditutupi) dengan handuk putih, badannya dengan jaket. Setelah itu, tersangka kemudian meninggalkan korban dengan mengunci mobil dan membawa sejumlah barang korban, di antaranya handphone dan liontin," paparnya.
AKBP Azhari menuturkan, secara total terdapat 35 adegan dalam rekonstruksi, yakni mulai dari berada di sebuah klub kawasan Jakarta Barat hingga area parkir Bandara Soekarno-Hatta. Atas perbuatan tersebut, Jean dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. "Kami lapis dengan Pasal 351 (penganiayaan). Bisa juga kami lapis Pasal 365 (pencurian dengan kekerasan)," tutupnya.
Warta Kota/Dwi Rizki