Jari jemari perempuan berusia 30 tahun itu mengusap lembut sudut matanya. Ia tampak cemas dengan kerutan yang mulai terlihat. Tak berapa lama, temannya menghampiri dan memberikan krim anti ageing yang (katanya) bisa menghilangkan kerutan di sekitar mata dalam hitungan bulan. Sontak, kecemasan memudar dari wajah perempuan tadi. Senyum pun mengembang di bibir kedua perempuan cantik tadi.
Ilustrasi di atas banyak ditemui pada iklan-iklan yang ditayangkan di televisi. Tak heran jika sedikit saja kerutan muncul, bisa diterjemahkan sebagai salah satu ciri penuaan. Efek yang lebih fatal dari terpaan iklan tadi adalah salah mengartikan ageing dan anti-ageing. Misalnya dengan mengartikan bahwa ageing semata-mata terjadi ketika penampilan luar mulai tak prima. Sehingga anti-ageing hanya diperlukan untuk mempertahankan kecantikan luar.
Padahal menurut dr. Widya Murni, MARS., dari Jakarta Anti- Ageing Center, definisi anti-ageing adalah berbagai upaya dan cara untuk mempertahankan optimalnya kesehatan. "Tetapi, orang lebih suka mengambil arti anti-ageing sebagai penampilan fisik yang prima, di sini termasuk kecantikan," ungkapnya seraya menambahkan bahwa penuaan mulai terjadi secara signifikan di usia 30 tahun.
Dipengaruhi Hormon
Bagaimana caranya, sih, agar kita bisa menjaga segala unsur kesehatan tetap optimal dan berkualitas? Widya menjelaskan ada banyak hal yang memengaruhi lamanya kualitas hidup seseorang. Misalnya faktor genetik, gaya hidup, kebiasaan berolahraga, pola makan, kebiasaan tidur, nutrisi berkualitas, dan penjagaan keseimbangan hormon.
"Ternyata jika semua faktor ini bisa dijaga dengan baik, akan memengaruhi atau memperpanjang kualitas hidup seseorang" ucapnya.
Namun, penuaan juga tak bisa lepas dari keseimbangan hormon. "Ketidakseimbangan hormon akan memengaruhi mulai dari penampilan fisik hingga mengurangi optimalisasi fungsi organ-organ dalam tubuh kita," ujar praktisi pengobatan anti penuaan ini.
Pasalnya hormon adalah zat alami yang dihasilkan tubuh kita melalui beberapa kelenjar yang terletak pada otak. Di mana keseimbangannya akan menciptakan kualitas hidup yang optimal. Jadi, adanya suatu gangguan pada ketidakseimbangan hormon ini dipercaya akan menjadi suatu awal mula timbulnya penyakit penuaan yang akhirnya membawa kita pada kematian.
Menopause & Andropause
Menurut Widya, dengan perkembangan ilmu saat ini, ternyata penuaan bisa saja terjadi saat kita baru dilahirkan. Catatannya, bila memang terdapat gangguan-gangguan terhadap keseimbangan hormon. Malah, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi saat kita masih berupa janin sehingga mau tak mau akan memengaruhi kelangsungan hidup janin setelah ia lahir.
Misalnya kekurangan hormon tiroid yang diderita seorang ibu saat kehamilannya, ternyata mempengaruhi kecerdasan seseorang, pertumbuhan tinggi badannya, bahkan memengaruhi pembawaan seseorang. Orang dengan hipotiroid menjadi lebih lambat, kurang lincah, kurang aktif, lama berpikir, dan lambat dalam melakukan segala aktivitas.
Jadi, jika dulu orang hanya mengenal menopause sebagai titik awal menuju penuaan, ubahlah pikiran itu. Sebab pada masa perimenopause (sekitar 10 tahun menjelang menopause), gangguan hormonal seseorang wanita mulai terjadi. Jadi sebaiknya seorang wanita mulai melakukan pemeriksaan laboratorium hormonalnya secara rutin. "Sebaiknya dimulai dari usia 35 tahun," saran Widya.
Pada masa-mana ini, biasanya mulai banyak gangguan kesehatan yang berhubungan dengan hormonal itu terjadi, mulai dari tumbuhnya tumor/kista baik di payudara maupun ovarium, gangguan siklus haid, hingga berbagai keadaan lain yang ringan misalnya mudah sakit kepala, mudah depresi, mudah marah, hingga keadaan lainnya yang menjurus pada penyakit.
Lantas, bagaimana dengan andropause yang dialami pria? Jika biasanya terjadi pada kisaran usia 35 tahun, bukan tak mungkin andropause bisa terjadi lebih awal. Penyebabnya adalah jika individu mengalami obesitas, diabetes juvenile, atau depresi.
Sama halnya dengan menopause, andropause sendiri mengacu pada kelainan hormon di mana hormon testosteron mulai menurun kadarnya. Bukan hanya seks yang terpengaruh, general wellness, kesehatan jantung dan pembuluh darah, bahkan optimalisasi otak, pun bisa terkena. Jadi seseorang dengan penurunan testosteron, selain menurun kebugarannya, juga kemampuan berpikir dan mengatasi stres mulai berkurang, karenanya mulai cenderung depresi.
Ciri-ciri Penuaan
Cara termudah untuk mengetahui apakah ageing sudah mulai terjadi adalah jika Anda mulai menemukan tanda-tanda penuaan yang terlihat dari luar. Sebut saja pada wajah dan tubuh.
Pada penampilan, penuaan ditandai dengan kulit wajah kendur, timbul keriput di daerah lipat senyum dan sekitar mata, tampak lingkaran hitam di bawah kelopak mata, timbulnya kantung mata, mengendurnya payudara, perut dan kulit di bagian lain tubuh, rambut mulai rontok baik pada laki-laki maupun wanita.
Dari segi penurunan fungsi, penuaan bisa dideteksi ketika penglihatan mulai berkurang (menggunakan kaca mata baca), vitalitas dan kebugaran berkurang, kemampuan jantung berkurang, semua organ mulai mengisut termasuk otak, hati, ginjal, pendengaran dan penciuman mulai berkurang, dan pembuluh darah mulai tersumbat sehingga orang mudah terkena penyakit jantung atau stroke.
Makanan Antioksidan
Produk kecantikan seperti krim anti-ageing ternyata hanya bisa menunda penuaan di luar. Padahal untuk menunda penuaan, Anda harus melakukannya inside out. Dan, ternyata pilihan makanan menjadi poin penting. "Pertama, sayuran dan buah. Kedua, sumber protein seperti ikan, sapi, dan ayam. Jika ayam kampung, maka ia adalah sumber kedua terbaik dari sisi protein," jelas Widya.
Nah, bicara tentang buah, Widya menjelaskan bahwa berries adalah sumber antioksidan terbaik, contohnya goji berries. "Antioksidan melawan radikal bebas yang menjadi penyebab utama penuaan." Omega-3 pada ikan juga menjadi salah satu pilihan. "Omega-3 pada ikan sangat istimewa karena mengandung zat antiinflamasi," ucap Widya. Inflamasi sendiri adalah proses peradangan tanpa infeksi namun berakibat degeneratif yang berujung pada kematian.
Widya juga mengingatkan bahwa sumber-sumber makanan ini baiknya tidak terlalu diolah. "Semakin lama diolah, semakin kurang kualitas nutrisinya. Jadi, yang terbaik adalah makanan yang justru kurang diolah."
Sementara makanan yang harus dihindari adalah karbohidrat seperti nasi, roti, dan gula. "Ganti dengan beras merah atau beras hitam, dan roti gandum," jelasnya. Begitupula dengan lemak. "Jika lemak buruk lebih banyak daripada lemak baik, bisa menyebabkan sakit jantung, kanker, dan penyakit lainnya." Sehingga Anda harus pintar-pintar menyeimbangkan lemak baik dan lemak buruk di dalam tubuh.
Apakah diet sehat ini tampak menakutkan? Tenang saja, pasalnya Widya memberikan tip berguna. "Lakukan pola makan sehat ini selama lima hari dalam seminggu. Sisa dua hari, Anda boleh memberi hiburan dengan memakan makanan yang Anda suka. Tapi, jangan berlebihan, ya!"
Nah, untuk melengkapi makanan-makanan sehat tadi, Anda juga sebaiknya mengonsumsi suplemen sebagai sumber nutrisi yang lain. "Karena makanan yang dikonsumsi bisa saja sudah terkena pupuk dan polusi." jelas Widya. Selain makanan, Widya juga menyarankan agar Anda rutin berolahraga, "Dua hingga tiga kali seminggu, maksimal 1 jam berolahraga. Tapi, jangan terlalu lama, karena akan memancing hormon kortisol yang membuat Anda stres dan lapar sehingga ingin makan lebih banyak lagi."
Sehat Luar Dalam
Hal lain yang juga harus diluruskan menurut Widya adalah bahwa sebenarnya cantiknya penampilan fisik merupakan cerminan dari optimalisasi sehatnya organ-organ di dalam tubuh. "Seseorang yang benar-benar sehat harus merupakan gabungan dari sehat fisik, mental, spiritual, sosial, maupun seksual," tegasnya.
Meski demikian, ageing ibaratnya adalah proses alami yang dialami siapapun tanpa kecuali. Pembeda proses yang diakhiri dengan kematian ini adalah bagaimana individu tersebut menjaga kesehatannya. "Kematian memang menjadi takdir akhir manusia, tetapi banyak manusia bisa melewati masa tuanya dengan sehat dan optimal. Tapi, banyak pula manusia lain mengalami penuaan dini sehingga kematian menjemputnya lebih awal." urai Widya.
Widya mengingatkan agar wanita tidak hanya mementingkan penampilan luar dengan membeli perawatan ini itu. "Untuk good looking di masa tua, harus punya good lifestyle. Meski tua, tapi jika sehat, penampilan luar dan dalam akan lebih baik." Bagi Widya, menunda ageing sebaiknya dilakoni dengan prinsip, "Seni mengatur nutrisi untuk membawa kepada keseimbangan hormon."
Astrid Isnawati