Benarkah Ngidam Cuma Mitos?

By nova.id, Rabu, 7 April 2010 | 17:52 WIB
Benarkah Ngidam Cuma Mitos (nova.id)

Suami juga harus sadar, kehamilan si istri merupakan tanggungjawabnya juga. Jadi, "Apa salahnya suami memberi perhatian lebih pada sang istri," lanjut Nasdaldy. Tentu perhatiannya tak perlu berlebihan. "Kalau dibuat-buat, nanti salah lagi. Yang wajar sajalah."

Misalnya, sepulang kantor suami menanyakan pada istri, "Gimana, mualnya sudah berkurang apa belum." Ini saja sudah merupakan perhatian. Tapi jika sepulang kerja mendapatkan istri tengah muntah-muntah dan suami malah marah-marah, tentunya tak akan membantu istri.

Nasdaldy juga menyarankan, suami sebaiknya tak menolak permintaan istri sepanjang permintaan itu masuk akal. "Kalau tidak, bisa-bisa istri enggak terima. Jadi, berusahalah memenuhinya. Minimal, berusaha mencari apa yang diinginkan istri. Kalaupun nggak dapat, ya, nggak apa-apa. Yang penting, kan, sudah berusaha."

Dharmayati pun menyarankan agar suami ekstra sabar dan mengerti bahwa kesehatan dan emosi sang istri harus dijaga betul. "Kalau tidak, istri bisa depresi. Suami harus berusaha untuk lebih toleran. Yang paling bagus adalah berkomunikasi dengan baik." Misalnya, sepulang kantor istri sudah minta dimanja, suami bisa mengatakan, "Saya mandi dulu, ya."

Jika istri minta yang aneh-aneh, lanjut Dharmayati, "Bicarakan juga secara baik-baik." Misalnya istri minta durian padahal bukan musimnya, katakan, "Sekarang durian lagi enggak musim. Saya harus cari ke mana?" Cobalah juga untuk memberikan alternatifnya, "Bagaimana kalau mangga saja? Kemarin aku lihat di pasar ada mangga harumanis. Besar-besar dan matang. Pasti rasanya enak dan manis, deh."

Ajaklah istri ke suasana bercanda. Dengan begitu, istri juga bisa balik berpikir "biasa". "Oh, benar, juga. Biar ingin durian tapi kalau lagi enggak musim, ya, susah juga carinya. Iya, deh, beli mangga saja."

Pengertian, toleransi, dan perhatian ekstra suami akan sangat berperan mengurangi beban psikologis istri. Cobalah bayangkan. Anda membawa sesuatu yang beratnya lebih dari sekilo di perut, menyita tempat hingga Anda sesak napas, dan selama 9 bulan tak bisa melakukan aktivitas yang biasanya gampang, padahal ini sesuatu yang penting. Tidak mudah, bukan?

Lagipula, tak ada ruginya, kok, berempati pada istri. Selain istri senang dan si janin bisa bertumbuh sehat, Anda pun jadi tak perlu kewalahan akibat ngidamnya istri.

Hasto Prianggoro/nakita