Kasih Sayang Eyang Tak Selalu, Jelek, Kok

By nova.id, Senin, 8 Maret 2010 | 17:01 WIB
Kasih Sayang Eyang Tak Selalu Jelek Kok (nova.id)

Kakek-neneklah yang bertugas mengingatkan jika cara mendidik anaknya agak terlalu keras. Misalnya, jika disiplin yang diterapkan terlalu ketat sehingga menjadi beban bagi si kecil yang belum lagi berusia 5 tahun. "Jadi, tugas eyang adalah mengingatkan anaknya, bukan mendikte. Begitu juga kalau cucunya nakal, kakek-nenek bisa membantu menegur si cucu."

Bisa jadi malah kakek-nenek ini menjadi pengamat yang berpengalaman. Misalnya, "Kamu kalau mendidik seperti itu, bisa jadi anakmu akan menjadi seperti si anu." Atau "Saya dulu juga waktu punya anak pertama penuh cita-cita sepertimu. Tapi kalau bisa membalik sejarah, mau, deh, saya tidak berbuat begitu."

Pengalaman yang dimiliki kakek-nenek juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berguru. "Tapi harus lihat-lihat. Kalau pandangannya kaku dan ia terpaku pada kejayaan masa lalu, ya, agak susah untuk dibuat berguru karena jadi tidak realistis."

Yang paling ideal adalah jika kakek dan nenek sadar, situasi yang dihadapi si cucu sudah sangat berlainan. Jelaskan, misalnya, mengapa Anda "memaksa" si kecil ikut les ini dan itu. "Ibu, kan, tahu, sekarang ini saja masuk perguruan tinggi susah sekali. Kalau ia tak dipersiapkan sejak sekarang, dengan les ini-itu, bagaimana ia bisa masuk perguruan tinggi nantinya? Persaingannya ketat sekali." Jadi, kakek dan nenek disosialisasikan dengan situasi sekarang, juga ke abad yang akan dihadapi si cucu.

SEBAGAI PENGAWAS

Melakukan sosialisasi seperti disebut di atas menjadi amat penting lagi jika fungsi kakek-nenek bukan sekadar pengawas melainkan sebagai pengasuh langsung. Misalnya, karena orangtuanya sibuk bekerja, si kecil dititipkan ke kakek-neneknya. "Berarti mereka harus belajar lagi situasi sekarang. Sebab, mereka tidak lagi sekadar sebagai penasihat, tapi pelaksana karena ia terjun langsung."

Namun menurut Ieda, kakek-nenek sebaiknya jangan dijadikan pelaksana. "Sebab ia sudah tua, sudah lelah kalau harus mengurusi cucunya. Masak ia harus ikut mengganti popok, menyuapi si cucu ke sana-kemari. Kan, kasihan. Beri, dong, mereka kesempatan untuk menikmati masa tuanya. Masak tugasnya enggak putus-putus. Habis mengurus anak, ke cucu."

Kalau pun kakek-nenek diminta mengasuh cucu karena orangtuanya bekerja, seyogyanya si anak dititipkan bersama babby sitter-nya. Jadi, kakek-nenek cukup sebagai pengawas saja. "Nah, itu yang namanya kita menghargai atau menghormati orangtua."

Indah Mulatsih/nakita