Perancang Jember Fashion Carnaval Emosional Kostumnya Menang di Miss International

By nova.id, Jumat, 14 November 2014 | 10:29 WIB
Perancang Jember Fashion Carnaval Emosional Kostumnya Menang di Miss International (nova.id)

TabloidNova - Perancang Jember Fashion Carnaval emosional kostumnya menang di Miss International. Dynand Fariz, begitu nama pria yang juga presiden JFC tersebut, tak kuasa menahan rasa haru saat mengetahui kostum yang ia buat memenangkan Best National Costume. Dengan terisak, Dynand meluapkan rasa bahagianya.

Dynand adalah sosok di balik kostum yang dikenakan oleh Elfin Pertiwi Rappa dalam ajang Miss International ke-54 yang baru saja usai digelar di Grand Prince Hotel Takanawa di Tokyo, Jepang. Didampingi Elfin dan Putri K Wardani dari Yayasan Puteri Indonesia, pendiri JFC itu menyampaikan rasa gembiranya.

"Sewaktu mendengar nama Indonesia terpilih sebagai peraih Kostum Nasional Terbaik, saya langsung teriak. Rasanya gembira, bangga, dan terharu," ujarnya di hadapan awak media, saat konferensi pers di Graha Mustika Ratu, Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Dynand menambahkan, saat dirinya dipilih untuk merancang kostum nasional, ia sudah bertekad menunjukkan pada dunia akan kekayaan dan kemegahan rancangan dari Indonesia. Ia lalu mengolah inspirasi dari Lampung, dan bermimpi mendapat perhatian di tingkat internasional.

"Rasanya impian saya tercapai, dan bukan hanya saya, ini untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya, masih dengan nada emosional.

Untuk merancang kostum bertema "Tale of Siger Crown" yang dikenakan Elfin, Dynand menghabiskan waktu cukup lama untuk mewujudkan kostum tersebut. Dia menghabiskan enam bulan untuk pembuatannya, termasuk produksi selama tiga bulan. Waktu yang lama terutama untuk pengerjaan detail pada mahkota dan sayap. Setelah itu proses fitting, dan persiapan menjelang keberangkatan.

"Saya sepenuhnya yakin dengan kekuatan dan kekayaan yang Indonesia miliki, termasuk keberadaan Jember Fashion Carnaval, baik dalam konsep dan pengerjaan detailnya," tambah dia.

Sebelum menuntaskan pembuatan kostum, Dynand juga memelajari kelebihan dan kelemahan dari para kontestan di bidang kostum nasional, baik di ajang Miss International maupun Miss Universe. Dari hasil pengamatannya, pemenang di kategori Best National Costume selalu diraih oleh negara-negara yang sama, seperti Republik Dominica, Panama, atau Brazil.

Ada kecenderungan tertentu mengenai kostum yang mereka bawakan. Dari sini, Dynand lalu mengambil poin penting, terutama apa yang menjadi keunggulan dan meminimalisasi kekurangan.

"Setidaknya sekarang Indonesia sudah diperhitungkan di ajang tingkat dunia. Saya yakin di ajang berikutnya, orang akan menanti-nanti apa yang akan dikenakan oleh kontestan dari Indonesia," ujarnya.

Kostum itu rencananya akan dibuat replika dan disimpan. Selain itu juga akan dipresentasikan di beberapa event selama satu tahun. Dynand juga menambahkan bahwa prosesi peragaan kostum nasional di ajang Miss International 2014 tersebut juga akan ditayangkan dalam ajang JFC Indoor Concert pada 29 dan 30 November 2014 di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

"Indonesia itu kaya dan masih banyak yang bisa dieksplorasi. Penghargaan ini adalah tanda bagaimana kostum nasional kita bisa berjaya di tingkat dunia," tegasnya.

Rai Rahman