TabloidNova.com - Terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam Al Hafitd, ditemani sang ibu dalam menghadapi sidang pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014). Ibunda Hafitd, Sulastri, mengaku ingin memberikan dukungan kepada anak laki-lakinya itu.
Sulastri datang ke PN Jakarta Pusat dengan mengenakan baju terusan berwarna biru. Dia juga mengenakan kerudung dengan warna biru yang lebih muda. Dengan mata berkaca-kaca, Sulastri menceritakan perasaannya ketika tahu anaknya dituntut seumur hidup.
"Shock juga. Kaget ya karena Hafitd tidak ada karakter pembunuh. Tuntutan seperti itu luar biasa bagi saya," ujar Sulastri sambil berlinang air mata.
Sulastri kemudian bercerita, satu hari setelah sidang tuntutan, Sulastri langsung menjenguk Hafitd di penjara. Ketika itu, Hafitd langsung memeluk erat ibunya. Hafitd menangis sejadi-jadinya. Begini curhat Hafitd tentang hukuman seumur hidup pada uminya (ibu, RED.).
"Umi, kenapa hidup Hafitd seperti ini? Hafitd tidak ada niat membunuh, Mi. Kenapa disebut berencana, Mi? Hafitd itu sudah jujur," ujar Sulastri, yang menirukan ucapan Hafitd sewaktu ia menjenguknya.
Air mata Sulastri tak henti-hentinya mengalir ketika menceritakan hal itu. Sulastri berkata, anaknya telah bertobat.
Hafitd telah berkata dengan jujur selama persidangan, dan telah menyesali perbuatannya. Saat ini, Sulastri mengaku hanya bisa tetap kuat dan tegar. Kata Sulastri, Hafitd akan kuat jika melihat ibunya kuat. "Kalau Umi kuat, Hafitd juga kuat," ujar Sulastri meniru kata-kata Hafitd.
Seperti diberitakan, terdakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani dan Ahmad Imam Al Hafitd, dituntut hukuman seumur hidup. Hal ini sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum Toton Rasyid di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
Hafitd dan Assyifa terbukti telah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana bersama-sama. Itu sesuai dengan isi dakwaan primer yang dibacakan jaksa.
Saat kejadian, Toton menyebut Hafitd dan Assyifa memiliki cukup waktu untuk menyadari perbuatannya dan tidak melanjutkan pembunuhan tersebut. Namun, mereka malah melanjutkan perbuatan mereka hingga Ade Sara meninggal dunia.
Kompas.com/Jessi Carina
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR