"Saat berbaring di dalam ambulans saya angkat kaus yang saya pakai, saya lap darah yang mengalir di perut saya dengan tisu yang ada di tangan saya. Saat itu kepala saya pusing sekali, tapi saya harus tetap sadar untuk memastikan bahwa bayi perempuan saya tetap hidup."
Sesampainya di RS, Lauren langsung dibawa ke ruang bersalin untuk mengeluarkan Harper lewat operasi Caesar. Seluruh tim dokter yang ada di ruangan itu, kenang Lauren, tiba-tiba terdiam dan ruangan pun terasa senyap. Pertama kali, dokter berupaya menemukan detak jantung Harper. "TIba-tiba saya bisa mendengar detak jantungnya. Dug-dug, dug-dug.... Ternyata Harper masih hidup. Saya tak menyangka, bahagia sekali rasanya bisa mendengar detak jantungnya."
Harper lahir dengan tubuh sangat mungil, beratnya hanya sekitar 1,85 kg saja. Sehingga Harper harus dirawat di ruangan neonatal intensive care selama beberapa hari sebelum akhirnya dipertemukan dengan Lauren. "Melahirkan dan bertemu buah hati merupakan momen paling membahagiakan, namun Nick nyaris merampasnya dari saya," kata Lauren.
"Setelah itu saya didera rasa trauma. Setiap kali saya tertidur, setiap kali pula saya terbangun dan perasaan saya langsung kacau, karena kerap mengira Harper akan meninggal dunia."
Tapi kini setelah lima bulan berselang, kendati masih sulit percaya dirinya dan Harper bisa bertahan hidup, Lauren mengaku mulai bisa bangkit dari traumanya. Ia terus melanjutkan hidupnya bersama Harper, meskipun kerap masih dihinggapi rasa takut untuk kembali menjalin hubungan dengan pria. Apalagi kini ia sudah memiliki dua putri cantik, Ruby dan Harper, yang akan selalu bersamanya.
Intan Y. Septiani/The Mirror
FOTO: MIRROR.COM