Puan Maharani, Tumbuh dalam "Gemblengan" Keluarga Politik

By nova.id, Senin, 3 November 2014 | 09:47 WIB
Puan Maharani Tumbuh dalam Gemblengan Keluarga Politik (nova.id)

TabloidNova.com - Sebelum dilantik menjadi Menteri Koordinator Pembangungan Manusia dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja 2014-2019, Puan Maharani adalah Ketua Bidang Politik DPP PDI-P, yang dipercaya pula oleh partainya menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014. Hasilnya, Puan membawa PDI-P menjadi pemenang Pileg 2014 dan mengantarkan Joko Widodo ke kursi RI 1.

"Saya banyak mendapatkan gemblengan dari kedua orangtua saya, bagaimana saya bisa beradaptasi di lingkungan itu. Alhamdulillah saya (juga) berada di kabinet pemerintahan dengan bekal dari orangtua saya," ungkapnya, dalam wawancara khusus KompasTV bersama Kompas.com dan Tribunnews, di Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Dalam sebuah kesempatan yang berbeda, Puan sempat mengatakan bahwa ia beserta kedua orangtuanya merupakan tandem politik yang telah bersinergi dalam waktu lama.

Almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas, adalah mantan Ketua MPR yang getol menyosialisasikan empat pilar kebangsaan, sedangkan ibunya adalah Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI dan saat ini masih menjabat Ketua Umum PDI-P.

Dalam keluarganya, Puan mengaku sebagai anak yang sangat disayangi Taufiq. Sebagai orangtua, Taufiq menurut dia sangat frontal dalam menunjukkan rasa sayang kepadanya. Hal ini  berbanding terbalik dengan Megawati yang lebih tenang dan pandai menahan emosi. Bagi Puan, Taufiq dan Megawati ibarat dua sayap yang melindunginya.

Secara khusus, Puan mengungkapkan kekagumannya terhadap sang ayah. Ia bermimpi dapat mewarisi bakat almarhum Taufiq Kiemas. Sosok Taufiq dikenal egaliter dan mahir dalam lobi politik. Namun, Puan tahu diri, kemampuan Taufiq itu lahir dari kerja panjang dalam waktu yang bukan sehari-dua hari.

"Banyak orang akhirnya mengakui cara lobi Pak Taufiq yang egaliter, merangkul semua warna, membuat politik lentur dan fleksibel, tetapi berprinsip. Belum ada yang menggantikannya," tutur Puan.

Puan mengaku saat ini dia tengah berproses untuk menyusuri jejak sang ayah. Menjadi ketua fraksi di DPR, jabatan yang dia ampu selama menjadi anggota DPR periode 2009-2014, menurut dia telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman. Namun, lagi-lagi dia mengatakan masih butuh banyak waktu untuk bisa mengejar kelihaian almarhum Taufiq Kiemas.

Kompas.com/Indra Akuntono