TabloidNova.com - Pengamat politik dan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Siti Zuhro menyambut baik masuknya Retno Marsudi sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI, dan Yohana Susana Yembise sebagai perempuan pertama dari Papua yang menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014-2019.
"Saya happy tentunya, karena baru kali ini keterwakilan kaum perempuan di eksekutif sekarang ini mencapai 23 persen, atau hampir mendekati 30 persen. Ini hampir mendekati keterwakilan perempuan di legislatif," kata Siti Zuhro seperti dikutip Antara.
Ia mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan delapan kaum hawa di pemerintahannya, dan beberapa menteri perempuan tersebut dipercaya untuk memimpin kementerian yang selama ini dipimpin oleh kaum lelaki.
"Biasanya perempuan itu hanya dipercaya mengurus kementerian yang memang identik dengan masalah perempuan dan anak. Tapi, sekarang ada Ibu Susi Pudjiastuti yang jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, lalu ada Ibu Siti Nurbaya yang jadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, dan Ibu Retno Lestari Priansari yang jadi perempuan pertama menjadi Menteri Luar Negeri," katanya.
Sebagai seorang perempuan yang mengabdikan dirinya di LIPI, kata Siti, ia menilai tangan-tangan perempuan di Kabinet Kerja ini akan memberikan dampak positif bagi jalannya roda pemerintahan yang dinakhodai oleh Jokowi dan Jusuf Kalla selama lima tahun ke depan.
"Sensitivitas kaum perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dan perempuan itu dalam mengerjakan sesuatu jauh lebih detail serta selalu mengandalkan nuraninya. Hal-hal inilah yang jadi nilai plus kaum perempuan dalam memimpin," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, didapuknya Retno menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri diharapkan mampu mematangkan peran Indonesia di forum regional hingga internasional.
"Menlu yang baru sekarang harus bisa meyakinkan Indonesia di dunia internasional bahwa Indonesia siap menghadapi tantangan zaman. Kemudian khusus di lingkup ASEAN, kita tidak boleh tertatih-tatih menghadapi ASEAN Community tahun depan," katanya.
Sementara itu, kata Siti, masuknya perempuan pertama dari Papua, yakni Yohana Susana Yembise, yang meraih gelar profesor dan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menjadi simbol pencerahan bagi pemberdayaan perempuan di kawasan Indonesia timur, khususnya Papua.
"Ini adalah waktunya bagi mereka, perempuan-perempuan terpilih untuk menunjukkan dedikasinya, kontribusinya untuk negeri," ujar Siti, sambil menambahkan bahwa pakaian putih yang disosialisasikan Jokowi merupakan pertanda bahwa mereka punya niat bersih untuk bekerja bagi bangsa ini.
Kompas.com/Sandro Gatra
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR