TabloidNova.com - Dua gadis di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian setelah keduanya menjalin asmara dan nyaris melangsungkan pernikahan, Kamis (30/10/2014). Mereka ditangkap berdasarkan laporan keluarga dari salah satu gadis itu yang merasa dirugikan.
Peristiwa ini bermula dari percintaan sesama jenis melibatkan dua gadis belia berinisial IT (19) dan VN (23). Kedua perempuan tersebut telah memadu kasih sejak tiga bulan lalu, dan memiliki keinginan membina rumah tangga layaknya suami istiri. Segala rencana pun mereka persiapkan demi menggapai impian tersebut, dan akhirnya sampai pada rencana akhir.
Pada Rabu (29/10/2014) kemarin, IT menyewa lima pria dan berpura-pura sebagai kerabatnya. Mereka pun mendatangi kediaman VN di Dusun Sailong, Desa Bontomanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, dengan maksud melamar VN dengan lelaki fiktif yang disebut sebagai kakak dari IT. Lamaran pun diterima oleh keluarga VN dengan uang mahar senilai Rp 40 juta disertai beras 100 liter. Uang lamaran itu disepakati akan dibawa keesokan harinya.
Puluhan kerabat VN pun telah menyiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan keluarga IT untuk kedua kalinya. Namun, hingga sore hari, keluarga IT tak kunjung tiba.
"Kami sudah sediakan tenda biru dan sewa kursi, dan semua keluarga sudah tahu," jelas Darmawati (45), orangtua VN.
Lantaran curiga dengan ulah IT yang sudah sepekan menginap di rumah VN, pihak keluarga VN mulai melakukan penyelidikan. Mereka kemudian mengambil telepon seluler milik IT untuk diperiksa. Dari penyelidikan itu terkuak bahwa kedua gadis itu ternyata sepasang kekasih. Hal itu terlihat dari percakapan mereka melalui pesan singkat (SMS) bahwa dua gadis Gowa ini akan melangsungkan pernikahan sesama jenis.
Mengetahui tencana tersebut, IT langsung diamuk oleh keluarga VN. Untuk mencegah adanya korban jiwa, IT langsung dievakuasi ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bontomarannu. Kini, baik IT maupun VN menjalani pemeriksaan di kantor Polsek Bontomarannu. Sementara orangtua VN melaporkan IT atas unsur penipuan.
"Rencananya laki-laki lain yang ijab kabul, setelah itu kami tinggal bersama," tutur IT.
Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini mengaku masih melakukan penyelidikan, termasuk menggali keterlibatan lima pria yang disewa oleh IT.
"Baru melapor tadi orangtuanya habis maghrib, dan sementara dalam penyelidikan," jelas Kapolsek Bontomarannu, AKP Abdul Rahman.
Kompas.com/Abdul Haq