Mau Apa, Sih, Sayang?

By nova.id, Minggu, 25 Juli 2010 | 00:26 WIB
Mau Apa Sih Sayang (nova.id)

* Gembira.Bisa berupa tersenyum atau tertawa diikuti gerakan lengan dan kaki. Bila ia benar-benar merasa senang biasanya gerakan tubuhnya makin intensif sambil disertai teriakan gembira.

* Ingin Tahu.Biasanya ia akan menegangkan otot muka sambil membuka mulut dan tangannya berusaha menggapai/mengambil barang/mainan baru yang memicu keingintahuannya, lalu memasukkannya ke mulut atau menggoyang-goyangkannya, atau malah melemparnya.

* Rasa Sayang. Ia akan memeluk, menepuk atau mencium orang atau benda yang dicintainya.

KENALI KARAKTER BAYI

Agar kita dapat lebih memahami bayi, menurut Wina, kita juga perlu mengenali karakter atau temperamen bayi. "Umumnya, pola temperamen bayi dibagi 3, yakni, mudah, sulit, dan di tengah-tengah antara sulit dan mudah."

Bayi yang mudah biasanya gampang beradaptasi dan bila menghadapi orang baru pun tak akan rewel. Pada umumnya bayi mudah akan memiliki keteraturan waktu, misalnya jam makannya teratur begitu juga jam tidurnya. "Tapi kalau si bayi kelewat anteng sampai tak pernah menangis dan rewel, maka orang tua perlu waspada," ujar Wina mengingatkan. Takutnya, si bayi memiliki kelainan. "Bisa saja dia bisu. Karena reaksi suaranya kecil, maka orangtua mengira kalau bayi itu tidak banyak menangis. Jadi bayi tenang jangan selalu diartikan postif."

Kebalikan dari bayi mudah, maka bayi sulit akan sulit pula menerima hal-hal baru, jadwalnya tak teratur dan bila menghadapi orang baru biasanya akan menangis serta menghindar. Bayi sulit pun memiliki kebiasaan menangis marah. Sementara bayi yang dibilang tak sulit tapi juga tak mudah mempunyai karakter di tengah-tengah antara bayi sulit dan mudah. Mereka gampang beradaptasi tapi tak segampang bayi mudah.

Namun demikian, karakter tersebut tak akan menempel selamanya pada bayi. Karena bayi tengah membentuk hubungan dengan orang lain apakah ia bisa percaya atau tidak. Kalau tidak, maka ia tak akan percaya bahwa dunia ini menyenangkan. Padahal rasa percaya itu sangat penting bagi perkembangan bayi selanjutnya. Nah, rasa percaya ini hanya bisa terbentuk apabila orang tua maupun orang-orang di sekitarnya selalu memberikan sikap positif pada bayi.

Faras Handayani/ nakita