Meningkatkan Kemampuan Otak

By nova.id, Selasa, 1 Juni 2010 | 17:48 WIB
Meningkatkan Kemampuan Otak (nova.id)

Pembentukan otak akan berhenti setelah bayi lahir. Tetapi, bisakah otak dirangsang agar kemampuan ana bisa ditingkatkan ?

Hal yang membedakan anak dengan manusia dewasa adalah proses tumbuh kembang pada anak. Tumbuh berarti sel-sel tubuh bertambah jumlahnya dan makin membesar, sedangkan kembang berarti sel-sel tersebut semakin matang fungsinya. "Proses pertumbuhan dan perkembangan Susunan Syaraf Pusat (SSP) atau otak merupakan proses yang sangat vital untuk menjadi manusia dewasa yang sempurna," kata Dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.AK, konsultan syaraf anak dari Bag. Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM.

Otak memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Organ dengan berat 1.400 gram ini merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas. Otak merupakan organ yang mengatur fungsi motorik, baik motorik kasar maupun halus, bidang kognitif atau kecerdasan, fungsi bicara dan berbahasa, serta fungsi sosialisasi.

MASA TERPENTING

Pertumbuhan dan perkembangan otak, lanjut Hardiono, merupakan peristiwa sangat kompleks yang dipengaruhi faktor genetik atau bawaan dan faktor lingkungan. Pertumbuhan ini berlangsung sejak janin berada dalam kandungan dan pada masa setelah lahir. "Untuk mendapatkan anak yang berkualitas baik di kemudian hari, orang tua, khususnya ibu, harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya." Persiapan itu mencakup sejak perencanaan kehamilan, saat hamil, bersalin, kemudian perawatan anak setelah dilahirkan.

Pada waktu lahir, pembentukan otak sebetulnya sudah sempurna. "Penambahan jumlah sel syaraf telah selesai pada saat kelahiran dan tidak bertambah lagi," ujar Hardiono. Berat otak telah mencapai 400 gram ketika lahir, sesuai dengan lingkar kepala, yakni 32 sampai 36 cm.

Yang kemudian terjadi setelah kelahiran adalah hanya pematangan fungsi sel syaraf dan berkembangnya selubung syaraf atau mielin yang disebut mielinisasi. Ini berlangsung hingga anak berusia 4 sampai 5 tahun. "Yang berkembang adalah hubungan antara satu syaraf dengan syaraf yang lain. Stimulasi yang dilakukan setelah kelahiran, baik pada anak normal maupun pada anak yang terganggu syarafnya, tujuannya adalah mengembangkan hubungan (network) antara satu syaraf dengan syaraf lain," lanjut Hardiono.

Seandainya terjadi gangguan pada sebagian sel syaraf, upaya yang dilakukan, semisal pengobatan, bukan ditujukan untuk regenerasi atau membuat sel syaraf menjadi normal kembali, "Tetapi lebih kepada supaya fungsinya bisa diambil alih oleh sel-sel syaraf di sekitarnya yang masih sempuran,"lanjut Hardiono.

Jelas bahwa masa embrio atau masa janin merupakan masa terpenting bagi perkembangan sel-sel syaraf dan merupakan masa yang sangat rentan terhadap berbagai gangguan. "Kalau terjadi gangguan pada masa ini, akan mengakibatkan otak tidak sempurna," ujar Hardiono.

ORANG TUA MENOLAK

Jadi, orang tua sebaiknya mengenali dan memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan. Ada beberapa cara untuk mengenali dan memantau perkembangan otak. Salah satunya, yang paling dini, adalah melihat bagaimana anak bisa mengenali seseorang. "Artinya, sejak kapan anak melakukan kontak sosial," ujar Hardiono.

Biasanya, anak usia 1 hingga 2 bulan sudah bisa diajak berkomunikasi. Lewat tawa, misalnya. Jika diajak bercanda, ia tertawa senang. "Berarti, perkembangannya normal. Kalau sampai usia 2 bulan bayi belum menunjukkan kontak sosial, kemungkinan ada sesuatu yang tidak normal," lanjutnya.