Mengajak Anak Menonton Bioskop

By nova.id, Jumat, 21 Mei 2010 | 17:14 WIB
Mengajak Anak Menonton Bioskop (nova.id)

Selanjutnya yang harus dilakukan orang tua ialah menjelaskan pada si anak tentang film tersebut. Mulai dari judulnya, nama tokoh-tokohnya sampai jalan ceritanya. "Semuanya perlu dijelaskan karena film terdiri dari adegan-adegan yang cukup panjang bagi anak. Tak semua anak bisa cepat menangkap jalan ceritanya. Nah, pada anak yang lambat ini, tentunya ia malah jadi bingung dengan hubungan antar setiap adegan tersebut." Tapi bila sebelumnya si anak sudah diberi "bekal", maka ia akan mempunyai gambaran tentang film yang akan ditontonnya.

Bila setelah dijelaskan ternyata si anak malah tak tertarik untuk menonton, pinta Ike, ya, orang tua jangan memaksa. Lain halnya bila si kecil memang berminat.

TRAUMA

Bila akhirnya si kecil tertidur saat menonton, saran Ike, sebaiknya dibawa pulang saja. Kendatipun filmnya belum usai. "Toh, dengan tetap berada di bioskop juga tak ada gunanya. Karena tujuan yang diharapkan orang tua dengan mengajaknya menonton tadi jadi tak tercapai." Lagipula, si anak bisa tiba-tiba terbangun. Hal ini akan membuatnya terkaget-kaget dengan suasana bioskop. Si anak pun tak akan mengerti dengan jalan cerita dari film tersebut.

Begitupun bila si anak takut karena tiba-tiba terdengar suara ilustrasi musik yang keras atau ada hal menyeramkan. "Biasanya anak akan mencari tangan orang tuanya. Nah, orang tua sebaiknya menenangkan si anak." Tapi kalau si anak sampai menangis saking takutnya, maka orang tua harus menyadari akan kepentingan si anak. "Sebaiknya orang tua membawa si anak keluar. Karena dengan si anak menangis berarti ia merasa tak nyaman."

Jangan orang tua malah membujuk atau memaksa si anak agar tetap menonton. Selain akan mengganggu konsentrasi si anak dan orang lain yang tengah menonton, juga bisa membuat anak trauma. "Anak jadi takut melihat suasana atau situasi yang gelap."

Namun trauma pada anak bukan selalu berarti ia tak mau lagi diajak ke bioskop, melainkan ketakutan dan perasaan tak nyaman itulah yang timbul. Padahal seharusnya perasaan seperti itu dihindari.

USAI MENONTON

Yang tak kalah penting ialah menanyakan perasaan si anak setelah menonton. Misalnya, "Bagaimana perasaan kamu tadi waktu melihat ayah Simba (film Lion King, red.) mati? Kalau Ibu tadi sedih sekali."

Selain itu, orang tua juga memberikan masukan tentang nilai-nilai. Misalnya, "Kamu lihat musuh Simba tadi, apakah dia jahat? Mana yang baik?" Atau, "Kamu lihat, kan, tadi, Simba sangat lucu dan suka menolong. Kamu pun kalau berteman harus seperti itu, saling tolong menolong dan bersahabat."

Ingatlah, anak belajar dari apa yang dilihatnya. Namun anak bisa saja salah pengertian atau salah tangkap. Nah, dengan membicarakan film tersebut seusai menonton, maka orang tua bisa segera meluruskannya atau menjelaskannya bila ada yang tak dimengerti anak.

Dedeh Kurniasih/nakita